1
Berikut ini adalah Kabar Baik tentang Kristus Yesus, Anak Allah. Kejadian ini dimulai seperti yang dulu sudah ditulis oleh Nabi Yesaya dalam bukunya. Dia menulis apa yang Allah katakan kepada Anak-Nya seperti ini, “Perhatikanlah: Aku akan mengutus seorang pemberita lebih dulu, supaya dia menyiapkan jalan sebelum Aku mengutus Engkau.”2
3
Orang itu akan mengajar dengan suara yang keras di padang gurun,
“Mari kita menyiapkan diri kita untuk kedatangan Tuhan. Dan marilah kita bersiap-siap untuk bertemu dengan Dia.”
4
Lama sesudah itu, orang yang Tuhan sebutkan itu datang ke padang gurun. Namanya Yohanes. Dia mengajar orang-orang yang datang kepadanya dan berkata, “Kalian masing-masing harus bertobat dari dosa-dosamu supaya Allah mengampuni kamu. Dan untuk menunjukkan bahwa kamu mau terus mengikut Tuhan, datanglah kepada saya supaya saya membaptis kamu.”5 Lalu datanglah orang banyak dari seluruh propinsi Yudea dan juga kota Yerusalem kepada Yohanes di Sungai Yordan. Mereka semua mengaku dosa-dosa mereka kepada Allah, lalu Yohanes membaptis mereka di situ.
6 Cara hidup Yohanes seperti cara hidup Nabi Elia pada zaman dulu. Pakaian Yohanes terbuat dari bulu unta dan ikat pinggangnya dari kulit binatang. Dan Yohanes sering makan belalang dan air madu.
7
Dia juga berkata kepada mereka begini, “Tidak lama lagi akan datang Seorang yang lebih berkuasa dari saya. Sebenarnya saya tidak layak untuk melayani Dia, walaupun hanya tunduk dan membuka tali sandal-Nya.8 Sekarang saya hanya membaptis kalian dengan air saja, tetapi Dia yang lebih berkuasa dari saya akan datang untuk membaptis kalian dengan Roh Kudus.”
9
Beberapa waktu kemudian, Yesus datang dari kampung Nazaret di propinsi Galilea. Lalu Yohanes membaptis Dia di Sungai Yordan.10 Pada waktu Yesus keluar dari air, tiba-tiba Dia melihat langit terbelah dan Roh Allah turun ke atas Dia dalam bentuk burung merpati.
11 Lalu terdengar suara Allah dari surga yang berkata, “Engkau adalah Anak-Ku yang sangat Ku-kasihi, dan Engkau menyenangkan hati-Ku.”
12
Sesudah itu Roh Allah langsung memimpin Yesus ke daerah yang sepi.13 Empat puluh hari lamanya Yesus tinggal di daerah sepi itu— di mana ada banyak binatang liar. Dan pada waktu itu iblis berulang kali berusaha untuk mencobai Dia, tetapi tidak pernah berhasil. Lalu para malaikat datang melayani Yesus.
14
Sesudah Yohanes Pembaptis dipenjarakan, Yesus pergi ke Galilea dan mulai mengajar Kabar Baik dari Allah di sana.15 Yesus berkata, “Bertobatlah dan percayalah kepada Kabar Baik, karena sudah dekat waktunya Allah mendirikan kerajaan-Nya di dunia ini.”
16
Waktu Yesus berjalan di pinggir Danau Galilea, Dia melihat dua orang nelayan sedang melemparkan jala mereka ke dalam danau. Mereka adalah Simon— yang juga disebut Petrus, dan adiknya Andreas.17 Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Mari ikut Aku. Pekerjaan kalian bukan lagi penjala ikan, tetapi Aku akan mengajar kalian untuk menjaring orang-orang supaya mereka menjadi pengikut-Ku.”
18
Pada waktu itu juga mereka langsung meninggalkan jala mereka dan mengikut Yesus.19 Yesus berjalan sedikit dari tempat itu, dan Dia melihat dua orang lagi nelayan sedang memperbaiki jalanya di dalam perahu. Mereka adalah Yakobus dan adiknya, Yohanes, anak-anak dari Zebedeus. Begitu Yesus melihat mereka, Dia langsung memanggil mereka. Pada waktu itu juga mereka meninggalkan Zebedeus dan beberapa anak buahnya, lalu mengikut Yesus.
20
21
Sesudah itu Yesus dan murid-murid-Nya pergi ke kota Kapernaum. Pada Hari Sabat Dia masuk ke rumah pertemuan orang Yahudi dan mengajar di situ.22 Semua orang yang mendengarkan ajaran-Nya merasa heran sekali, karena Dia berbicara seperti seorang pemimpin yang mempunyai kuasa untuk memerintah. Ajaran-Nya bukan seperti ajaran para ahli Taurat.
23
Dan tiba-tiba seorang laki-laki yang dikuasai oleh roh jahat masuk dan berteriak,24 “Hai, Yesus orang Nazaret! Tidak ada urusanmu dengan kami! Apakah kamu datang untuk membinasakan kami? Saya sudah tahu siapa kamu! Kamu adalah utusan yang suci dari Allah.”
25 Lalu Yesus langsung menyuruh roh jahat itu, “Diam! Keluar dari orang ini!”
26 Roh jahat itu mengguncang-guncangkan orang itu dengan keras sekali, lalu keluar dari orang itu sambil berteriak.
27 Semua orang yang melihat kejadian itu menjadi heran sekali lalu berkata satu sama lain begini, “Wah! Luar biasa! Ini suatu ajaran yang baru! Orang ini mempunyai kuasa sehingga roh-roh jahat taat kepadanya.”
28 Lalu berita tentang Yesus tersebar dengan cepat sekali di seluruh propinsi Galilea.
29
Waktu Yesus dan keempat murid-Nya keluar dari rumah pertemuan itu, mereka langsung masuk ke rumah Simon dan Andreas. Yakobus dan Yohanes juga ikut.30 Dan waktu mereka masuk, ada orang yang memberitahukan kepada Yesus bahwa ibu mertuanya Simon sedang berbaring di tempat tidur karena sakit demam.
31 Maka Yesus pergi kepadanya, dan memegang tangannya lalu membantunya untuk duduk. Pada waktu itu juga demamnya hilang. Lalu ibu itu bangun dan melayani mereka.
32 Sore harinya, pada waktu hari hampir gelap, orang-orang di kota itu membawa kepada Yesus semua orang yang sakit dan yang dikuasai setan-setan.
33 Hampir semua penduduk kota Kapernaum berkumpul di depan rumah Simon dan Andreas.
34 Lalu Yesus menyembuhkan mereka dari segala macam penyakitnya. Dia juga mengusir setan-setan yang menguasai orang-orang tersebut. Dia tidak mengijinkan setan-setan itu untuk bicara, karena roh-roh itu tahu siapa Dia.
35
Besok paginya, waktu hari masih sangat gelap, Yesus bangun dan meninggalkan rumah itu lalu pergi ke daerah yang sepi untuk berdoa.36 Waktu Simon dan teman-temannya melihat bahwa Yesus tidak ada di dalam rumah itu, mereka pergi mencari Dia.
37 Sesudah menemukan Dia mereka berkata, “Mari kita pulang, karena semua orang sedang mencari Bapa.”
38
Tetapi Dia menjawab, “Lebih baik kita pergi ke tempat lain, ke kampung-kampung yang ada di daerah ini, supaya Aku bisa mengajar tentang Kabar Baik di situ juga. Karena untuk itulah Aku datang.”39 Jadi Dia pergi ke semua tempat di propinsi Galilea dan mengajar dalam rumah-rumah pertemuan mereka. Dia juga mengusir banyak setan dari orang-orang.
40
Pada waktu itu ada seorang yang kena penyakit kulit yang menular. Dia datang berlutut di depan Yesus dan berkata, “Kalau Bapa mau, Bapa pasti bisa menyembuhkan saya.”41
Yesus sangat mengasihani orang itu, jadi Dia menjamahnya sambil berkata, “Aku mau menyembuhkan kamu. Sembuhlah!”42 Saat itu juga penyakit kulit orang itu langsung hilang dari orang itu dan dia betul-betul sembuh.
43
Lalu Yesus langsung menyuruh orang itu pergi dan dengan tegas melarang,44 “Jangan beritahukan kepada siapa pun tentang apa yang terjadi padamu. Pergilah dulu kepada salah satu imam dan tunjukkan badanmu kepadanya. Lalu berikan persembahan kepada Allah, seperti yang sudah diperintahkan oleh Musa kepada setiap orang yang sudah disembuhkan dari penyakit kulit. Dengan demikian semua orang akan tahu bahwa kamu betul-betul sudah sembuh.”
45
Tetapi orang itu pergi dan menceritakan kejadian itu kepada setiap orang di mana saja bahwa Yesus sudah menyembuhkan dia. Oleh karena itu, Yesus tidak mau lagi masuk secara terang-terangan ke dalam kota. Jadi Dia dan murid-murid-Nya tinggal di luar kota saja di daerah-daerah yang sepi. Biarpun begitu, orang-orang dari mana saja terus berdatangan kepada-Nya.1
Sesudah beberapa hari, Yesus kembali lagi ke kota Kapernaum. Maka dengan cepat berita tersebar di kota itu bahwa Yesus sudah kembali.2 Lalu banyak orang datang dan berkumpul untuk mendengar Dia mengajar tentang Firman Tuhan. Rumah itu menjadi penuh karena banyak orang, sampai di depan pintu juga tidak ada lagi tempat untuk berdiri.
3 Sementara itu, ada empat orang datang kepada Dia dengan membawa seorang laki-laki yang lumpuh yang terbaring di atas kasur.
4 Tetapi karena terlalu banyak orang, maka mereka tidak bisa membawa dia langsung kepada Yesus. Oleh karena itu, mereka membawa dia naik dengan kasurnya ke atap rumah dan membongkarnya tepat di tempat Yesus berada. Lalu mereka menurunkan orang lumpuh itu dengan kasurnya di depan Yesus.
5 Waktu Yesus melihat mereka melakukan itu, Dia tahu bahwa orang-orang ini sangat yakin bahwa Dia berkuasa untuk menyembuhkan orang lumpuh ini. Maka Yesus berkata kepada orang lumpuh itu, “Hai pemuda, Aku sudah mengampuni dosa-dosamu.”
6
Tetapi ada beberapa orang ahli Taurat yang sedang duduk di situ. Waktu mereka mendengar Yesus berkata begitu, mereka menyalahkan Dia dengan berpikir begini,7 “Berani sekali orang ini berkata begitu! Dia sudah menghina Allah! Tidak ada seorang pun yang boleh mengampuni dosa manusia, selain Allah sendiri.”
8
Waktu itu juga Yesus langsung tahu apa yang mereka pikirkan. Lalu Dia menegur mereka, “Aku tahu bahwa kalian ragu-ragu dalam hati tentang apa yang Aku katakan itu!9 Tentu kalian sulit menerima waktu Aku katakan kepada orang lumpuh ini, ‘Aku sudah mengampuni dosa-dosamu.’ Apakah lebih gampang bagi kalian menerima kalau Aku katakan kepadanya, ‘Bangunlah, angkatlah kasurmu dan pulanglah’?
10 Tetapi melalui perkataan ini Aku membuktikan kepada kalian bahwa Aku sebagai Anak Manusia berhak untuk mengampuni dosa manusia!” Lalu Yesus berkata kepada orang lumpuh itu,
11 “Bangunlah, angkatlah kasurmu dan pulanglah ke rumahmu!”
12 Pada waktu itu juga orang lumpuh itu bangun, dia mengangkat kasurnya, dan keluar dari rumah itu. Semua orang yang melihat hal itu sangat heran, dan mereka memuji Allah begini, “Kita belum pernah melihat keajaiban yang seperti ini!”
13
Waktu Yesus kembali lagi ke pantai Danau Galilea, banyak orang datang kepada-Nya, lalu Dia mengajar mereka.14 Sesudah mengajar, waktu Yesus berjalan lagi dari tempat itu, Dia melihat seorang petugas pemerintah sedang duduk di kantornya. Pekerjaan orang itu adalah penagih pajak dari masyarakat untuk diberikan kepada pemerintah Roma. Nama orang itu Matius, dan dia anak dari Alfeus. Yesus mendekati dia dan berkata begini, “Mari, ikutlah Aku!” Waktu itu juga Matius langsung berdiri dan ikut Yesus dalam perjalanan.
15
Lalu Yesus dan murid-murid-Nya makan malam di rumah Matius. Teman-teman sekerja Matius, dan orang-orang lain yang juga dianggap berdosa ikut makan di situ. Pada waktu itu banyak orang yang dianggap tidak baik juga sering ikut Yesus.16 Waktu itu ada di situ beberapa ahli Taurat yang juga anggota kelompok agama Yahudi yang disebut Farisi. Mereka datang dan melihat bahwa Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan bersama orang-orang yang dianggap berdosa itu. Lalu mereka berkata kepada murid-murid-Nya begini, “Kenapa guru kalian makan bersama dengan penagih pajak dan orang-orang berdosa yang lain?!”
17
Waktu Yesus mendengar perkataan mereka, Dia berkata kepada mereka begini, “Orang yang sehat tidak perlu ke dokter. Yang perlu ke dokter adalah orang sakit. Begitu juga dengan Aku. Aku datang untuk memanggil orang-orang berdosa supaya bertobat— bukan untuk orang-orang yang merasa dirinya benar!”18
Pada hari lain, seperti kebiasaan nenek moyang orang Yahudi, murid-murid Yohanes Pembaptis sedang berpuasa. Begitu juga dengan anggota kelompok Farisi. Jadi ada beberapa orang yang datang kepada Yesus dan bertanya begini, “Para murid Yohanes sering berpuasa. Para anggota kelompok Farisi juga begitu. Mengapa murid-muridmu tidak?”19
Yesus menjawab dengan memberikan contoh yang menunjukkan persamaan, “Pasti tidak ada tamu-tamu dalam suatu pesta pernikahan disuruh berpuasa selama pengantin laki-laki masih ada bersama mereka! Begitu juga selama Aku masih bersama murid-murid-Ku, mereka tidak akan berpuasa.20 Tetapi coba kalian pikir apa yang akan terjadi kalau pengantin laki-laki dibunuh oleh musuh-musuhnya. Hal itulah yang akan terjadi dengan Aku, dan pada waktu itulah murid-murid-Ku akan berpuasa sebagai tanda berduka.”
21 Lalu Yesus memberi dua contoh lagi kepada mereka: “Kalau orang punya baju lama yang sudah robek, dia tidak bisa menambal baju itu dengan kain yang baru. Karena kalau baju itu dicuci, kain baru yang ditambal itu akan menjadi kecil, dan akan membuat bagian yang robek itu tambah robek lagi.
22 Begitu juga dengan air anggur yang baru. Anggur itu tidak bisa diisi ke dalam kantong kulit yang lama. Karena waktu air anggur itu menguap dan udaranya tidak bisa keluar, kantong itu akan menjadi rusak. Akhirnya air anggur akan tumpah dan kantong kulit itu dibuang saja. Karena itu, air anggur yang baru harus diisi ke dalam kantong kulit yang baru juga.”
23
Pada Hari Sabat, Yesus bersama murid-murid-Nya sedang berjalan lewat ladang gandum yang luas. Karena lapar, murid-murid-Nya mengambil beberapa bulir gandum dan memakan biji-bijinya.24 Waktu itu ada beberapa orang Farisi yang melihatnya dan berkata kepada Yesus, “Kenapa murid-muridmu berbuat begitu?! Mereka sedang melanggar peraturan Hari Sabat.”
25
Lalu Yesus menjawab mereka, “Kalian memang sudah tahu cerita tentang Daud, pada waktu dia dan orang-orang yang bersama dia mengalami kesusahan dan lapar.26 Daud masuk ke Kemah Tuhan untuk minta roti dari Abyatar— yang pada waktu itu bertugas sebagai imam agung. Roti yang dia berikan kepada Daud adalah roti yang selalu ditaruh di Tempat Suci di dalam Kemah Tuhan. Dan menurut peraturan Hukum Musa, roti itu juga hanya bisa dimakan oleh para imam. Tetapi karena mereka membutuhkannya, tidak ada orang yang menganggap bahwa apa yang dilakukan Daud itu adalah dosa.”
27
Lalu Yesus berkata lagi kepada orang-orang Farisi itu, “Tuhan mengadakan Hari Sabat untuk menolong manusia— bukan untuk membuat hidup manusia menjadi budak Hari Sabat!28 Begitu juga Aku sebagai Anak Manusia adalah Tuhan yang punya kuasa untuk menentukan semua, termasuk apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan pada Hari Sabat.”
1
Pada waktu Yesus masuk lagi ke dalam salah satu rumah pertemuan orang Yahudi, di situ ada seorang yang tangannya lumpuh sebelah.2 Di situ juga ada beberapa orang Farisi yang sedang mengawasi Yesus dengan baik. Karena mereka sudah merencanakan, kalau Dia menyembuhkan orang itu pada Hari Sabat, mereka akan melaporkan Dia kepada pemimpin-pemimpin Yahudi.
3
Lalu Yesus berkata kepada orang yang tangannya lumpuh itu, “Mari berdiri di depan sini.”4 Dan Yesus bertanya kepada mereka, “Menurut Hukum Musa, apa yang boleh kita buat pada Hari Sabat? Apakah kita diijinkan berbuat baik, atau berbuat jahat? Atau apakah kita diijinkan menyelamatkan nyawa orang, atau membunuh?” Tetapi tidak ada yang menjawab.
5
Lalu Yesus melihat ke sekeliling orang-orang itu dengan marah, tetapi Dia juga merasa sedih karena mereka begitu keras kepala. Kemudian Dia berkata kepada orang yang tangannya lumpuh itu, “Luruskan tanganmu ke depan.” Lalu orang itu mengarahkan tangannya, dan dia pun langsung sembuh!6 Sesudah orang-orang Farisi keluar dari rumah pertemuan itu, mereka langsung bertemu dengan teman-teman raja Herodes untuk mengatur rencana bagaimana caranya untuk membunuh Yesus.
7
Sesudah itu Yesus dan murid-murid-Nya meninggalkan tempat itu dan pergi ke Danau Galilea. Banyak orang mengikuti mereka dari belakang— yaitu orang dari propinsi Galilea dan Yudea.8 Dan ada juga yang datang dari Yerusalem, daerah Idumea, dan dari daerah sebelah timur Sungai Yordan. Ada juga dari daerah sekitar Tirus dan Sidon. Mereka semua datang karena mereka sudah mendengar tentang hal-hal luar biasa yang Yesus lakukan.
9
Waktu Yesus melihat banyak sekali orang yang berkumpul, Dia menyuruh murid-murid-Nya begini, “Tolong siapkan perahu, supaya Aku mengajar dari atas perahu itu. Karena kalau Aku mengajar dari sini, nanti Aku terjepit.”10 Pada hari itu Yesus menyembuhkan banyak orang sakit. Tetapi masih banyak lagi orang sakit lain yang saling mendorong supaya mereka bisa mendekati dan menyentuh Dia.
11 Dan ada juga orang-orang yang dikuasai oleh roh-roh jahat. Waktu roh-roh jahat itu melihat Yesus, mereka yang dikuasai itu langsung jatuh ke tanah dan berteriak, “Engkaulah Anak Allah!”
12 Tetapi Yesus melarang roh-roh jahat itu dengan keras supaya tidak memberitahukan tentang diri-Nya.
13
Sesudah itu, Yesus naik ke atas bukit, dan Dia memanggil dua belas orang yang sudah Dia pilih. Lalu mereka datang kepada-Nya. Dia mengangkat mereka sebagai rasul-rasul-Nya, supaya mereka bersama-sama dengan Dia, dan mereka juga bisa diutus untuk menyebarkan berita keselamatan.14
15 Dia juga memberikan kuasa kepada mereka supaya mereka bisa mengusir setan-setan.
16
Nama-nama kedua belas rasul yang dipilih itu adalah Simon— yang Yesus beri nama baru Petrus,17
dan kedua anak dari Zebedeus— yaitu Yakobus dan Yohanes. Yesus juga memberi nama baru untuk mereka “Boanerges.” Nama itu berarti “Anak-anak Guntur.”
18
Lalu yang lainnya Andreas, Filipus,
Bartolomeus, Matius,
Tomas, dan juga Yakobus— anak dari Alfeus,
Tadeus, dan Simon— yang pernah mengikuti gerakan orang-orang yang berjuang supaya Israel bebas dari penjajahan Roma,
19
dan Yudas— yang berasal dari desa Kariot. Dialah yang kemudian mengkhianati Yesus.
20
Sesudah itu Yesus kembali ke rumah yang biasa Dia tinggal. Tetapi banyak orang berkumpul lagi di situ, sampai Yesus dan murid-murid-Nya sama sekali tidak ada waktu tenang, maupun untuk makan.21 Pada waktu itu ada orang-orang yang berkata tentang Yesus, “Dia sudah gila.” Waktu keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka mulai berjalan ke tempat itu untuk memaksakan Yesus pulang.
22
Tetapi ada juga ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem. Mereka berkata, “Yesus sudah dikuasai oleh iblis— yaitu dia yang juga disebut Beelzebul. Jadi iblis itu yang memberi kekuatan kepada Yesus supaya bisa mengusir setan-setan.”23
Karena itu Yesus memanggil orang banyak itu untuk berkumpul, dan mulai berbicara kepada mereka, “Tidak mungkin iblis mengusir roh-roh yang berpihak kepada dia.” Lalu Yesus mengajar mereka dengan menggunakan beberapa gambaran:24 “Kaki-tangan iblis tidak mungkin terpecah-pecah dan saling melawan. Itu bisa digambarkan dengan satu negara atau satu keluarga: Kalau mereka saling melawan dan saling berperang, berarti negara atau keluarga itu akan hancur. Jadi sudah jelas bahwa iblis tidak bisa memberi kekuatan kepada-Ku untuk mengusir roh-roh yang berpihak kepada dia. Karena kalau itu terjadi, berarti kerajaan iblis sudah hancur.
25
26
27 Aku di sini sebagai musuh iblis, dan datang untuk merampas harta dari dia. Tidak ada orang yang berani begitu saja masuk untuk mencuri ke dalam rumah orang yang sangat kuat. Tetapi sebelum masuk, dia harus lebih dulu mengikat orang yang kuat itu, baru dia bisa masuk ke rumahnya dan merampas barang-barangnya.
28 “Apa yang Aku katakan ini benar: Allah bersedia mengampuni segala macam dosa orang-orang, termasuk juga dosa waktu orang menghina Dia.
29 Tetapi orang yang menghina Roh Kudus tidak akan pernah diampuni oleh Allah untuk dosa besar itu. Mereka harus menanggung dosa itu sampai selama-lamanya.”
30 Yesus berkata begitu karena orang-orang yang sudah menghina Dia dengan berkata, “Yesus sudah dikuasai oleh roh jahat.”
31
Pada waktu itu juga ibu dan saudara-saudara Yesus tiba di rumah itu dan menunggu di luar. Mereka minta tolong kepada orang untuk memanggil Dia.32 Waktu itu Yesus sedang duduk di dalam rumah itu dan dikelilingi oleh orang banyak. Lalu ada orang yang menyampaikan kepada-Nya begini, “Guru, ibu dan saudara-saudaramu mau bertemu. Mereka sedang menunggu di luar.”
33
Tetapi Yesus menjawab, “Sekarang Aku akan menunjukkan kepada kalian orang-orang yang Aku anggap seperti ibu dan saudara-saudari-Ku.”34 Lalu Dia memandang orang-orang yang duduk di sekitar-Nya dan berkata, “Orang-orang seperti inilah yang Aku anggap seperti ibu dan saudara-saudari-Ku—
35 yaitu orang-orang yang menaati kemauan Allah. Mereka itulah yang Aku anggap seperti ibu, saudara dan saudari-Ku!”
1
Waktu Yesus mengajar lagi di pinggir Danau Galilea, banyak sekali orang berkumpul mengelilingi Dia. Karena itu Dia naik ke atas perahu yang sedang berlabuh dan duduk di situ, sedangkan orang banyak itu tetap berdiri di pinggir danau.2 Lalu Yesus mengajar banyak hal kepada mereka melalui berbagai perumpamaan— seperti yang berikut ini:
3 “Dengarkanlah baik-baik! Pada suatu hari seorang petani pergi menabur bibit di ladang.
4 Waktu dia menabur bibit itu, sebagian jatuh di jalan. Lalu burung-burung datang dan memakan bibit itu sampai habis.
5 Ada juga yang jatuh di tanah yang berbatu-batu. Lalu tunas dari bibit itu cepat keluar, karena lapisan tanahnya tipis.
6 Waktu sinar matahari menjadi panas, tunas-tunas itu menjadi layu dan kering, karena akarnya tidak bisa masuk ke dalam tanah.
7 Ada juga bibit yang jatuh di antara rumput yang berduri. Tetapi rumput itu tumbuh semakin besar lalu menghambat tunas itu untuk bertumbuh, sampai akhirnya tidak berbuah.
8 Sedangkan yang sebagian lagi jatuh di tanah yang subur. Bibit-bibit itu bertunas, tumbuh menjadi besar dan menghasilkan banyak biji. Satu tanaman ada yang menghasilkan tiga puluh biji, ada yang enam puluh biji, dan ada juga yang sampai seratus biji.”
9 Lalu Yesus berkata kepada mereka begini, “Kalian punya telinga— bukan!? Jadi dengarkan baik-baik!”
10
Waktu Yesus sedang sendirian, murid-murid-Nya dan beberapa orang yang mendengar perumpamaan itu datang kepada-Nya dan berkata, “Kami belum mengerti apa arti perumpamaan tadi.”11
Lalu Dia berkata kepada mereka, “Dulu manusia tidak diijinkan untuk mengerti ajaran-ajaran tentang kerajaan Allah. Tetapi sekarang kalian sudah diberikan ijin untuk mengerti hal-hal yang rahasia itu. Tetapi untuk mereka yang lain, Aku selalu mengajarkan hal-hal itu melalui perumpamaan.12 Karena Allah mau supaya terjadi seperti yang ditulis oleh nabi, waktu Allah berkata, ‘Biarpun bangsa ini melihat banyak keajaiban,
mereka tidak akan sadar apa yang terjadi.
Dan biarpun mereka terus mendengar ajaran,
mereka tidak akan mengerti.
Jangan sampai mereka bertobat dan kembali kepada-Ku,
supaya Aku tidak usah mengampuni mereka!’”
13
Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Kenapa kalian tidak mengerti arti dari perumpamaan itu?! Lain kali kalau Aku mengajar lagi dengan perumpamaan seperti itu, kalian tetap tidak mengerti.”14 Lalu Yesus menjelaskan perumpamaan itu dengan berkata,
“Orang yang menabur bibit itu sama seperti orang-orang yang menyebarkan ajaran Allah.15 Bibit yang jatuh di jalan, itu sama seperti orang-orang yang baru mendengarkan ajaran dari Allah, tetapi iblis datang dan mencuri ajaran itu dari hati mereka.
16 Dan bibit yang jatuh di tanah yang berbatu-batu seperti orang-orang yang mendengarkan ajaran dari Allah dan langsung menerimanya dengan senang hati.
17 Tetapi ajaran itu tidak bisa berakar di hati mereka dan tidak bertahan lama. Waktu mereka mengalami kesusahan atau penganiayaan karena mengikuti ajaran itu, mereka akan cepat meninggalkan Tuhan.
18 Begitu juga bibit yang jatuh di antara rumput berduri sama seperti orang-orang yang sudah mendengarkan ajaran dari Allah,
19 tetapi mereka kuatir tentang kebutuhan hidupnya di dunia, dan mereka terpengaruh karena ingin menjadi kaya. Jadi mereka sibuk mencari bermacam hal yang mereka inginkan. Semua keinginan itu menjadi seperti rumput berduri yang menghambat ajaran itu sehingga tidak berhasil dalam hidup mereka.
20 Dan bibit yang jatuh di tanah yang subur sama seperti orang-orang yang mendengarkan ajaran dari Allah dan menerimanya dengan sepenuh hati. Seperti tanah yang subur itu, mereka menghasilkan banyak buah — seperti satu tanaman yang menghasilkan tiga puluh, atau enam puluh, atau pun seratus biji.”
21
Lalu Yesus berkata lagi kepada mereka, “Orang tidak mungkin menaruh pelita yang menyala di bawah ember! Juga tidak mungkin menaruhnya di bawah tempat tidur. Tetapi pelita selalu ditaruh di tempat yang tinggi, supaya bisa memberi terang dalam rumah.22 Begitu juga semua ajaran yang Aku ajarkan lewat perumpamaan kepada orang banyak: Sekarang artinya dirahasiakan, tetapi nanti semuanya akan terbuka. Yang tidak jelas sekarang, nanti akan menjadi jelas.”
23 Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Kalian punya telinga— bukan?! Jadi dengarkan baik-baik!”
24
Lalu Yesus berkata lagi kepada mereka, “Apa yang sedang Aku ajarkan, kalian masing-masing harus menyimpannya dengan baik di dalam hatimu. Karena sebagaimana kamu berusaha untuk mengerti ajaran-Ku, begitu juga Allah akan menambahkan kemampuan kepadamu untuk memahaminya. Bahkan Dia akan menambahkan lebih banyak hikmat lagi.25 Jadi orang yang mempunyai kemampuan untuk mengerti ajaran-Ku, Allah akan menambahkan kemampuan itu lagi. Tetapi bagi orang yang tidak berusaha untuk mengingat dan mengerti ajaran-Ku, Allah akan mengambil kemampuan itu daripadanya.”
26
Lalu Yesus memberikan perumpamaan yang lain lagi kepada mereka, “Kerajaan Allah sama seperti seorang petani yang menabur bibit gandum di ladangnya.27 Sesudah menabur bibit itu, dia pergi dan hidup seperti biasa. Dia tinggal siang dan malam tanpa merasa kuatir tentang bibit itu. Dengan sendirinya bibit itu bertunas dan terus bertumbuh, tetapi orang itu tidak mengerti bagaimana caranya bibit itu bisa bertumbuh.
28 Tanpa bantuan dari petani itu, bibit gandum yang sudah ditaburkan ke tanah akan tumbuh dengan sendirinya dan memberikan hasil. Pertama bibit itu akan bertunas, lalu mengeluarkan tangkai yang kecil seperti rumput. Dan tangkai akan menjadi besar, lalu bulir-bulirnya tumbuh, dan akhirnya menjadi penuh dengan biji.
29 Ketika biji-biji itu masak, petani itu tahu bahwa sudah siap memanennya. Dia segera mengambil sabitnya dan menyabitnya.”
30
Lalu Yesus berkata lagi kepada mereka, “Supaya lebih jelas, Aku memberikan perumpamaan ini lagi untuk menunjukkan gambaran tentang kerajaan Allah kepada kalian.31 Kerajaan Allah adalah seperti biji sawi. Biarpun bijinya yang paling kecil di dunia,
32 waktu ditanam, biji itu akan tumbuh menjadi tumbuhan yang paling besar di ladang. Tumbuhan itu akan mengeluarkan cabang-cabang yang besar sehingga burung-burung bisa membuat sarang dan berlindung di situ.”
33
Yesus memakai banyak perumpamaan seperti itu untuk mengajar mereka, karena dengan cara itu mereka bisa mengerti.34 Dia selalu memakai perumpamaan untuk mengajar orang banyak. Tetapi waktu Yesus dan murid-murid-Nya sendirian, Dia menjelaskan arti dari setiap hal yang digambarkan dalam perumpamaan itu.
35
Pada hari yang sama, waktu sudah mulai malam, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Mari kita pergi ke seberang danau.”36 Lalu mereka berangkat dan meninggalkan orang banyak itu, dengan memakai perahu yang Yesus pakai untuk mengajar. Ada juga perahu-perahu lain yang mengikuti mereka.
37 Tiba-tiba angin kencang dan ombak besar datang dan menghantam perahu itu, sehingga perahu itu oleng dan air masuk sampai hampir penuh.
38 Saat itu, Yesus sedang tidur di bagian belakang perahu dengan kepala di atas bantal. Lalu murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata, “Guru, kenapa engkau tidak peduli?! Sebentar lagi kita akan tenggelam dan binasa!”
39
Lalu Yesus bangun dan memerintahkan angin dan danau, “Berhenti dan diamlah!” Saat itu juga angin kencang itu berhenti dan danau itu menjadi tenang sekali.40 Kemudian Dia berkata kepada mereka, “Kenapa kalian gampang sekali menjadi takut! Sekarang sudah jelas bahwa kalian belum percaya kepada-Ku!”
41
Lalu mereka menjadi sangat takut dan hormat kepada-Nya, lalu satu sama lain berkata, “Wah, orang macam apa dia ini?! Angin dan danau pun taat perintahnya.”1
Lalu Yesus dan murid-murid-Nya sampai di seberang danau, di daerah sekitar kota Gerasa.2 Waktu Yesus turun dari perahu, seorang laki-laki yang dikuasai oleh roh jahat langsung datang kepada-Nya dari lokasi pekuburan yang ada di gua-gua.
3 Orang itu memakai gua-gua pekuburan itu sebagai tempat tinggalnya dan dia sangat berbahaya. Orang-orang Gerasa sering kali mengikat dia. Tetapi dia bisa terlepas biarpun dia sudah diikat dengan rantai besi.
4 Waktu kaki dan tangannya diikat dengan rantai besi, dia memutuskan rantai itu. Rantai yang di kakinya, dibantingnya sampai hancur. Tidak ada seorang pun yang bisa menahan dia.
5 Siang-malam orang itu berada di dalam gua-gua pekuburan itu dan di bukit-bukit yang ada di sekitar situ. Dia sering berteriak dan melukai badannya dengan batu.
6
Waktu dia melihat Yesus dari jauh, dia lari dan berlutut di hadapan-Nya.7 Lalu Yesus berulang kali berkata kepada roh jahat itu, “Hei roh jahat, keluar dari orang ini!” Lalu dengan suara keras orang itu berteriak, “Yesus Anak Allah yang tertinggi, kamu kenapa mengganggu saya? Saya minta supaya kamu berjanji dengan nama Allah bahwa kamu tidak akan menyiksa saya.”
8
9
Lalu Yesus bertanya, “Siapa namamu?” Setan-setan yang ada dalam orang itu menjawab, “Batalion, karena kami yang menguasai dia jumlahnya banyak sekali.”10 Dan setan-setan itu meminta Yesus berulang kali supaya Dia tidak mengusir mereka keluar dari daerah itu.
11
Waktu itu, di sisi bukit yang curam, ada sekelompok besar babi piara yang sedang makan.12 Jadi roh-roh jahat itu minta kepada Yesus, “Ijinkan saja kami masuk ke dalam babi-babi itu.”
13 Lalu Yesus setuju. Dan roh-roh jahat itu langsung keluar dari orang itu lalu masuk ke dalam babi-babi itu. Kemudian babi-babi itu lari dengan cepat, lalu terjun dari pinggir jurang ke dalam danau dan mati tenggelam. Jumlah babi itu kira-kira dua ribu ekor.
14
Waktu para penjaga babi itu melihat apa yang terjadi, mereka semua lari dan menceritakan kejadian itu di kota itu dan di sekitar daerah itu. Lalu orang-orang yang mendengar berita itu pergi melihat apa yang sudah terjadi.15 Waktu mereka tiba di tempat Yesus berada, mereka melihat orang yang dulu dikuasai oleh roh-roh jahat itu sedang duduk dengan tenang dan dia sudah berpakaian. Pikirannya juga sudah sehat kembali. Melihat kejadian itu mereka pun takut kepada Yesus.
16 Dan para penjaga yang sudah melihat sendiri kejadian itu menceritakannya kembali kepada orang-orang yang baru datang itu tentang apa yang sudah terjadi.
17 Sesudah itu, mereka meminta Yesus supaya pergi meninggalkan daerah mereka.
18
Pada waktu Yesus naik ke perahu, orang yang dulu dipanggil Batalion berkali-kali meminta kepada Yesus supaya dia bisa ikut bersama dengan-Nya.19 Tetapi Yesus tidak setuju. Dia berkata kepada orang itu, “Pulanglah dan ceritakanlah kepada keluargamu dan orang-orang di kampungmu bagaimana Allah sudah mengasihi dan menolongmu.”.
20 Lalu orang itu pergi ke propinsi Sepuluh Kota dan dia menceritakan bagaimana caranya Yesus menolong dia secara luar biasa. Dan semua orang yang mendengarkan kesaksiannya itu menjadi heran.
21
Sesudah itu, Yesus dan murid-murid-Nya menyeberang kembali ke sebelah barat Danau Galilea. Waktu mereka tiba, banyak orang datang mengelilingi Dia di pinggir danau.22 Lalu ada seorang pemimpin rumah pertemuan orang Yahudi yang bernama Yairus datang kepada-Nya. Waktu dia melihat Yesus, dia langsung berlutut di kaki-Nya.
23 Dengan sungguh-sungguh dia memohon kepada Yesus, “Anak kecil saya sakit parah dan hampir mati. Bapa, tolong datang ke rumah saya! Letakkanlah tangan-Mu padanya, supaya dia sembuh dan tidak mati.”
24
Lalu Yesus dan murid-murid-Nya pergi bersamanya. Tetapi waktu mereka mau pergi, banyak orang mengikuti mereka bahkan sampai saling berdesakan di sekeliling Yesus.25 Di situ juga ada perempuan yang sudah dua belas tahun menderita sakit pendarahan.
26 Dia sudah menghabiskan semua uangnya untuk berobat ke banyak dokter. Tetapi mereka tidak mampu sembuhkan. Melainkan pengobatan mereka sudah membuat dia sangat menderita dan penyakitnya hanya bertambah parah.
27 Perempuan itu sudah mendengar tentang Yesus. Jadi dia mengikuti Yesus dari belakang bersama dengan orang banyak dan menyentuh jubah-Nya.
28 Dia melakukan itu karena pikirnya, “Kalau saya sentuh saja ujung jubah-Nya, pasti saya sembuh.”
29 Saat dia melakukannya, pendarahannya langsung berhenti, dan dia juga sadar bahwa penyakitnya sudah sembuh.
30
Yesus langsung merasakan bahwa ada kekuatan yang keluar dari diri-Nya. Jadi Dia berbalik dan bertanya kepada orang banyak itu, “Siapa yang baru saja menyentuh jubah-Ku?”31
Lalu murid-murid-Nya menjawab, “Bapa lihat sendiri, begitu banyak orang yang berdesak-desakan. Kenapa Bapa tanya, siapa yang menyentuh bajunya Bapa?”32
Tetapi Yesus terus melihat dan mencari orang yang sudah menyentuh baju-Nya.33 Perempuan itu sudah menyadari bahwa dia sudah sembuh. Lalu dengan gemetar dan takut dia sujud di depan kaki Yesus dan menceritakan apa yang sudah dia lakukan.
34 Kemudian Yesus berkata kepadanya, “Anak-Ku, karena kamu percaya penuh kepada-Ku, kamu menjadi sembuh. Sekarang pulanglah dengan hati yang tenang, karena kamu benar-benar sudah sembuh dari penyakitmu itu.”
35
Ketika Yesus masih berbicara dengan perempuan itu, ada orang-orang yang datang dari rumah Yairus dan berkata kepadanya, “Anaknya Bapak sudah mati. Jadi sekarang tidak perlu merepotkan Guru lagi. Percuma!”36
Memang Yesus mendengar apa yang mereka katakan kepada Yairus, tetapi Dia tidak mau peduli. Lalu Dia berkata kepada Yairus, “Jangan takut. Tetap saja percaya kepada-Ku.”37
Dan Yesus tidak mengijinkan orang lain ikut bersama Dia, kecuali Petrus dan dua bersaudara Yakobus dan Yohanes.38 Waktu mereka tiba di rumah Yairus, mereka melihat orang-orang ribut karena menangis dengan suara keras.
39 Lalu Yesus masuk dan berkata kepada mereka, “Untuk apa kalian ribut dan menangis! Anak itu tidak mati. Dia hanya tidur saja.”
40
Orang-orang itu menertawakan Dia. Tetapi Yesus menyuruh mereka semua keluar. Dan Dia mengajak orang tua anak itu dan ketiga murid-Nya masuk ke dalam kamar di mana anak itu berada.41 Kemudian Yesus memegang tangan anak itu dan berkata dalam bahasa mereka, “Talita kum.” (Artinya, “Hai anak perempuan, Aku berkata kepadamu, ‘Bangunlah!’”)
42 Anak perempuan itu langsung bangun dan berjalan. Umur anak itu dua belas tahun. Dan semua orang yang berada di situ menjadi heran sekali.
43 Tetapi dengan keras Yesus melarang mereka untuk menceritakan hal itu kepada orang lain. Lalu Dia menyuruh orang tua anak itu untuk memberi makanan kepadanya.
1
Lalu Yesus meninggalkan kota Kapernaum dan kembali ke Nazaret, desa asal-Nya. Murid-murid-Nya juga ikut bersama Dia.2 Pada Hari Sabat, Yesus mulai mengajar di rumah pertemuan mereka. Banyak orang merasa heran sekali waktu mendengar Dia mengajar, lalu mereka berkata satu sama lain, “Kenapa sampai dia pikir dia bisa mengajar kita?! Apakah dia pernah belajar dari orang lain? Siapa yang memberikan kuasa kepadanya untuk melakukan banyak keajaiban?
3 Dia hanya tukang kayu yang kita kenal itu!— anaknya Maria, dan abangnya Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon. Dan adik-adik perempuannya juga tinggal di sini bersama kita.” Karena mereka sudah tahu siapa Dia, mereka tidak mau percaya kepada-Nya.
4
Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Di mana saja nabi selalu dihormati, kecuali di tempat asalnya, di antara saudara-saudarinya dan keluarganya.”5 Karena mereka tidak percaya kepada-Nya, Yesus tidak melakukan banyak keajaiban di situ. Dia hanya meletakkan tangan-Nya pada beberapa orang sakit saja dan menyembuhkan mereka.
6 Yesus heran sekali, karena orang-orang di kampung halaman-Nya sendiri tidak begitu percaya kepada-Nya.
Lalu Dia pergi berjalan dari desa yang satu ke desa yang lain di sekitar daerah itu untuk mengajar.7 Kemudian Yesus memanggil kedua belas murid-Nya datang karena Dia mau mengutus mereka. Dia membagi mereka dalam enam kelompok— setiap kelompok dua orang. Lalu Dia memberikan kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat.
8 Dia juga berpesan kepada mereka, “Dalam perjalanan, setiap kalian tidak boleh membawa apa-apa— baik itu makanan, tas, maupun uang. Kamu hanya boleh membawa tongkat.
9 Kamu boleh memakai sandal dan pakaian yang di badan saja. Tidak boleh membawa pakaian ganti.
10
“Waktu kamu memasuki satu desa dan ada satu keluarga yang menerima kamu untuk menginap di rumahnya, tinggallah di rumah itu saja sampai kamu pergi meninggalkan desa itu.11 Tetapi kalau kamu datang ke desa lain dan orang-orang di situ tidak mau menerima kamu dan tidak mau mendengar apa yang kamu ajarkan, tinggalkanlah desa itu. Dan waktu kamu berangkat, lepaskanlah kotoran kota itu dari kaki dan sandalmu sebagai tanda peringatan kepada mereka.”
12
Lalu murid-murid-Nya itu pun pergi dan menyampaikan bahwa sudah waktunya untuk bertobat.13 Mereka juga mengusir banyak setan dari orang-orang. Dan waktu murid-murid Yesus mengoleskan minyak zaitun kepada orang sakit sebagai tanda berkat Allah, orang-orang sakit itu pun menjadi sembuh.
14
Lalu, Raja Herodes— yaitu raja propinsi Galilea, mendengar tentang Yesus, karena nama-Nya sudah terkenal di mana-mana. Pada waktu ini terjadi, Herodes baru saja membunuh Yohanes Pembaptis. Jadi ada orang yang berkata, “Yohanes Pembaptis sudah hidup kembali dari antara orang mati, tetapi sekarang dia menyebut dirinya Yesus. Karena itulah Yesus bisa membuat banyak keajaiban.”15 Tetapi ada orang lain yang berkata, “Dia adalah Nabi Elia— yang dulu terangkat ke surga dalam keadaan hidup, dan sekarang dia kembali dan menyebut dirinya Yesus.” Tetapi ada juga yang berkata, “Dia adalah seorang nabi yang baru, seperti nabi-nabi pada zaman dulu.”
16
Waktu Herodes mendengar hal itu, dia berkata, “Dia pasti Yohanes Pembaptis yang sudah saya suruh tentaraku untuk memotong lehernya, dan sekarang dia sudah hidup kembali.”17
Jauh sebelum peristiwa itu, Herodes sudah merampas Herodiana, istri adiknya sendiri, Filipus. Yohanes Pembaptis sudah menegur dia berulang-ulang, “Menurut Hukum Taurat kamu tidak boleh kawin dengan istri adikmu itu.” Karena itu Herodes menyuruh tentaranya untuk menangkap Yohanes dan memasukkan dia ke dalam penjara dalam keadaan terikat dengan rantai besi.18
19 Karena alasan itu juga, Herodiana menyimpan dendam terhadap Yohanes Pembaptis, dan berusaha mengatur rencana untuk membunuh dia. Tetapi Herodiana tidak bisa melakukan itu,
20 karena Raja Herodes tidak memberi ijin karena dia takut kepada Yohanes Pembaptis. Herodes sadar bahwa Yohanes adalah orang suci dan benar di mata Allah. Dia juga senang mendengar ajaran dari Yohanes, walaupun ajarannya selalu membuat dia merasa kuatir.
21
Akhirnya Herodiana mendapat kesempatan yang dia inginkan itu— yaitu waktu mereka merayakan hari ulang tahun Herodes. Pada pesta makan itu, Herodes mengundang pegawai-pegawai besar, kepala tentara, termasuk juga orang-orang penting yang ada di Galilea.22 Dalam pesta itu anak perempuan dari Herodiana menari di hadapan Herodes dan semua tamunya. Mereka semua sangat senang melihat dia menari. Jadi Herodes langsung berjanji kepada dia, “Kamu boleh minta apa saja yang kamu mau, aku akan berikan kepadamu.”
23 Herodes juga bersumpah kepada dia, “Aku akan berikan apa saja yang kamu minta, biarpun itu setengah dari kuasa yang aku punya atas kerajaan ini.”
24
Lalu perempuan itu keluar dan bertanya kepada ibunya, “Apa yang sebaiknya aku minta?” Dan ibunya berkata, “Kamu minta kepala Yohanes Pembaptis.”25
Langsung anak perempuan itu kembali dengan cepat kepada Raja Herodes dan berkata, “Sekarang juga aku minta hanya kepala Yohanes Pembaptis ditaruh di atas piring besar dan dibawa kemari!”26
Waktu Herodes mendengar permintaan itu dia sangat menyesal, tetapi dia tidak bisa menolak permintaan perempuan itu, karena dia sudah bersumpah di hadapan semua tamunya.27 Jadi Herodes langsung menyuruh seorang tentara pergi untuk memotong dan membawa kepala Yohanes. Tentara yang disuruh itu adalah orang yang selalu ditugaskan untuk membunuh orang yang dihukum mati. Jadi dia pergi ke penjara dan memotong leher Yohanes Pembaptis,
28 dan membawa kepalanya di atas sebuah piring besar, lalu diberikan kepada perempuan itu. Dan perempuan pun itu memberikannya kepada ibunya.
29 Waktu pengikut-pengikut Yohanes Pembaptis mendengar berita itu, mereka pergi ke penjara untuk mengambil mayatnya dan dikuburkan.
30
Waktu murid-murid yang diutus Yesus itu kembali dan berkumpul bersama Dia, mereka menceritakan semua yang sudah mereka lakukan dan ajarkan.31 Tetapi waktu itu orang-orang terus berdatangan ke tempat itu. Oleh karena itu Yesus dan murid-murid-Nya tidak mempunyai waktu sedikit pun untuk tenang— biarpun hanya sebentar saja untuk makan tidak ada. Jadi Yesus berkata kepada mereka, “Marilah kita pergi ke tempat yang sunyi, supaya kita bisa beristirahat di sana.”
32
Maka mereka pergi naik perahu ke tempat yang sunyi.33 Tetapi ada banyak orang yang melihat Yesus dan murid-murid-Nya naik perahu dan tanpa diberitahukan orang-orang itu mengira tujuan mereka. Jadi orang-orang itu berjalan kaki mengikuti mereka. Ada orang-orang lain dari kota-kota di daerah itu yang mendengar dan lari untuk ikut juga. Jadi orang-orang sampai lebih dulu di tempat itu dari pada Yesus dan murid-murid-Nya.
34 Waktu Yesus turun dari perahu, Dia melihat banyak sekali orang sudah berkumpul di situ. Dan Dia merasa kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak punya gembala. Lalu Dia mulai mengajar banyak hal kepada mereka.
35
Waktu hari mulai gelap, murid-murid-Nya datang dan berkata kepada-Nya, “Sekarang hari sudah mulai gelap dan di sini daerah terpencil.36 Jadi lebih baik kita menyuruh mereka pergi ke rumah-rumah dan desa-desa yang ada di dekat sini untuk membeli makanan.”
37
Tetapi Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Kalian saja yang memberi makan kepada mereka!” Tetapi kedua belas murid membalas, “Tidak mungkin kami membeli makanan untuk orang sebanyak ini! Kalau kami bekerja satu bulan mungkin kami bisa mendapat uang yang cukup, lalu membeli makanan untuk mereka.”38 Lalu Yesus bertanya, “Berapa roti yang kalian punya? Coba pergi lihat”
Sesudah melihat, mereka menjawab “Ada lima roti dan dua ikan.”39
Kemudian Yesus menyuruh orang banyak itu duduk berkelompok-kelompok di atas rumput.40 Dan orang banyak itu duduk dalam banyak kelompok. Setiap kelompok ada yang lima puluh orang, dan ada juga yang seratus orang.
41
Lalu Yesus mengambil lima roti dan dua ikan itu, memandang ke langit dan mengucap syukur kepada Allah untuk makanan itu. Kemudian Dia menyobek-nyobek roti itu dan menyuwir-nyuwir ikan itu, lalu Dia berikan kepada murid-murid-Nya secara berulang-ulang sambil mereka bagi-bagikan kepada orang banyak itu.42 Sesudah orang banyak itu makan sampai kenyang,
43 maka murid-murid-Nya mengumpulkan sisa roti dan ikan sebanyak dua belas keranjang.
44 Jumlah orang yang ikut makan kira-kira lima ribu orang laki-laki, belum termasuk perempuan dan anak-anak.
45
Sesudah itu Yesus langsung menyuruh murid-murid-Nya naik ke dalam perahu mendahului Dia ke kampung Betsaida, di seberang danau, sementara itu Dia menyuruh orang banyak itu pulang.46 Sesudah itu, Yesus pergi sendiri ke bukit untuk berdoa.
47
Ketika hari sudah malam, murid-murid-Nya yang ada di dalam perahu itu sudah berada di tengah danau, sedangkan Yesus masih ada di darat.48 Dia sudah melihat mereka susah mendayung perahu karena melawan angin kencang. Lalu kira-kira satu jam sebelum pagi, Dia datang kepada mereka dengan berjalan di atas air, dan Dia seperti sengaja mau melewati mereka.
49 Waktu mereka melihat Yesus berjalan di atas air, mereka merasa takut dan berteriak, karena mereka sangka Dia adalah hantu.
Tetapi Dia berkata kepada mereka, “Kuatkanlah hatimu! Ini Aku. Jangan takut.”50
51 Ketika Yesus naik ke dalam perahu itu, maka angin pun langsung berhenti. Dan mereka sangat heran.
52 Mereka juga masih belum mengerti tentang keajaiban yang Yesus perbuat pada waktu Dia memberikan makanan kepada lima ribu orang hanya dengan lima roti dan dua ikan. Mereka sulit mengerti, karena hati dan pikiran mereka masih tertutup.
53
Sesudah Yesus dan murid-murid-Nya tiba di kampung Genesaret, waktu mereka turun dan mengikat perahu, orang-orang di situ langsung tahu bahwa Dia adalah Yesus.54
55 Lalu orang-orang di situ berlari ke setiap daerah itu untuk menyampaikan bahwa Yesus sudah kembali. Lalu mereka membawa orang-orang sakit di atas kasur-kasur ke tempat di mana saja mereka mendengar Yesus berada.
56 Jadi kalau Yesus ada di satu kota, kampung, atau rumah di luar kampung, maka mereka membawa orang-orang sakit ke tempat umum yang terdekat. Mereka minta kepada-Nya supaya Dia mengijinkan orang-orang sakit itu menyentuh ujung jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menyentuh-Nya menjadi sembuh.
1
Pada suatu hari orang-orang dari golongan Farisi dan ahli-ahli Taurat datang dari Yerusalem dan berkumpul bersama Yesus.2 Mereka memperhatikan beberapa murid Yesus sedang makan tanpa mengikuti adat Yahudi— yaitu mereka tidak membasuh tangannya sebelum makan sesuai dengan aturan dari nenek moyang mereka. Karena itu menurut pendapat mereka murid-murid Yesus sudah menjadi najis di hadapan Allah.
3 Karena memang semua orang Yahudi mengikuti aturan-aturan nenek moyang, sedangkan orang-orang dari golongan Farisi sangat kuat berpegang kepada semua peraturan itu. Mereka tidak boleh makan sebelum membasuh tangannya sesuai dengan aturan itu.
4 Dan kalau pulang dari pasar, mereka harus mandi dengan cara khusus sebelum mereka makan. Banyak juga aturan lain dari nenek moyang mereka, dan semua aturan itu mereka lakukan, seperti cara mencuci gelas, cerek, dan alat-alat dapur lainnya.
5
Lalu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bertanya kepada Yesus, “Kenapa murid-muridmu tidak mengikuti aturan nenek moyang kita?— karena mereka makan tanpa membasuh tangan lebih dulu.”6
Tetapi Yesus menjawab, “Benarlah apa yang Nabi Yesaya katakan tentang kalian yang hanya berpura-pura sebagai orang baik waktu dia menulis: ‘Bangsa ini menghormati Aku dengan kata-kata saja,7
Percuma saja mereka menyembah Aku,
karena mereka mengajar orang untuk mengikuti peraturan-peraturan yang dibuat oleh manusia saja,
dan bukan peraturan-peraturan-Ku.’”
8 Lalu Yesus berkata lagi, “Kalian sudah meninggalkan perintah-perintah Allah hanya demi untuk mengikuti peraturan manusia saja.”
9
Lalu Dia berkata lagi kepada mereka, “Kalian sudah menjadi pintar sekali dengan cara kalian berpura-pura saja mengikuti perintah-perintah Allah! Tetapi sebenarnya kalian hanya mengikuti aturan-aturan yang diajarkan oleh nenek moyang kalian.10 Sebagai contoh, dalam Hukum Taurat tertulis ‘Hormatilah ibu dan bapakmu. Dan kalau ada orang yang menghina ibu atau bapaknya, dia harus dihukum mati.’
11 Tetapi kalian mengajarkan bahwa kita tidak perlu taat kepada ibu dan bapak kita dalam hal ini: Kalau seseorang berkata kepada orang tuanya, ‘Apa yang seharusnya saya berikan kepada Ibu dan Bapak saya tidak bisa berikan lagi karena saya sudah berjanji untuk memberikannya kepada Allah.’
12 Dengan begitu kalian mengajarkan orang lain untuk tidak lagi menolong orang tua mereka.
13 Jadi dengan tetap mengikuti peraturan yang diajarkan oleh nenek moyang kita, kalian tidak lagi mengikuti Sepuluh Hukum yang berasal dari Allah. Dan masih ada banyak lagi hal yang seperti itu yang kalian lakukan.”
14
Lalu Yesus memanggil orang banyak itu lagi dan berkata, “Kalian semua dengarkanlah Aku dan usahakanlah supaya kalian mengerti.15 Apa saja yang masuk ke dalam tubuh kalian masing-masing tidak membuatmu menjadi najis di hadapan Allah. Sebaliknya apa yang keluar dari dalam dirimu itulah yang menentukan kamu najis atau tidak di hadapan Allah!”
16
17
Waktu Yesus meninggalkan orang banyak itu dan masuk ke dalam satu rumah, murid-murid-Nya bertanya kepada Dia tentang arti dari perkataan itu.18 Lalu Yesus berkata, “Kenapa kalian sampai begitu sulit mengerti juga?!— waktu Aku berkata, ‘Apa saja yang masuk ke dalam tubuh kalian masing-masing melalui mulutmu tidak menjadikan kamu kotor dan najis di hadapan Allah.’
19 Karena makanan tidak masuk ke dalam hati dan pikiranmu, tetapi masuk ke dalam perut, lalu keluar melalui pembuangan air besar.” (Dengan berkata begitu, Yesus bermaksud bahwa jenis makanan apa pun itu tidak bisa menjadikan manusia kotor dan najis di hadapan Allah. Semua jenis makanan halal.)
20 “Tetapi yang membuat kamu menjadi najis atau tidak di hadapan Allah adalah hal-hal yang berasal dari dalam dirimu!
21 Karena dari dirimulah— yaitu dari hati dan pikiranmu, berasal segala macam keinginan ini: mencuri, membunuh,
melakukan hubungan seks sebelum nikah, berzina,
atau suka perbuatan hawa nafsu yang lain.
Juga iri hati, rakus,
suka berbuat jahat, suka menipu orang,
suka menghina orang lain, sombong,
dan keras kepala.
22
23 Semua hal yang jahat itu datangnya dari dalam hati dan pikiran manusia, dan itulah yang menentukan kalau kamu menjadi najis atau tidak di hadapan Allah.”
24
Lalu Yesus meninggalkan tempat itu dan pergi ke daerah Tirus. Di situ Yesus masuk ke satu rumah dan Dia tidak ingin orang lain tahu bahwa Dia berada di situ. Tetapi karena Dia sudah dikenal di mana-mana, Dia tidak bisa menyembunyikan diri.25 Di situ ada seorang ibu yang anak perempuannya sedang kerasukan roh jahat. Waktu ibu itu mendengar berita bahwa Yesus sudah datang, dia langsung datang dan berlutut di kaki Yesus.
26 Ibu itu bukan orang Yahudi. Dia berasal dari daerah Fenisia di propinsi Siria, dan dia berbahasa Yunani. Dia mohon kepada Yesus untuk mengusir setan itu dari anaknya.
27
Tetapi Yesus berkata kepadanya, “Kamu bukan orang Yahudi. Jadi kalau Aku menolongmu, itu sama seperti orang yang membuang makanan anak-anaknya kepada anjing. Biarlah mereka duluan diberikan makanan dan makan sampai puas.”28
Tetapi ibu itu menjawab, “Benar, Pak. Biar anak-anak Yahudi makan sampai puas. Dan biasanya anjing-anjing boleh makan sisa-sisa makanan yang tidak dimakan oleh anak-anak.”29
Lalu Yesus berkata, “Karena jawabanmu seperti itu, Ibu boleh pulang. Sekarang setan itu sudah keluar dari anakmu.”30 Lalu ibu itu pulang dan melihat anaknya berbaring dengan tenang di tempat tidurnya, karena roh jahat itu sudah keluar dari dia.
31
Sesudah itu Yesus dan murid-murid-Nya meninggalkan daerah Tirus. Mereka berjalan melalui kota Sidon dan pergi ke daerah di dekat Danau Galilea yang disebut Sepuluh Kota.32 Di situ ada beberapa orang membawa seseorang kepada Yesus. Orang itu tuli dan sulit berbicara. Mereka memohon kepada Yesus untuk meletakkan tangan-Nya ke atas orang itu supaya dia sembuh.
33
Lalu Yesus mengajak orang itu saja menjauh dari orang banyak. Kemudian Yesus memasukkan jari-Nya ke dalam kedua telinga orang itu. Sesudah itu Yesus meludahi tangan sendiri lalu mengosokkan ludah-Nya itu pada lidah orang itu.34 Lalu Yesus melihat ke langit, dan Dia bernapas panjang seperti mau mempersiapkan diri untuk mengerjakan sesuatu yang berat, lalu Dia berkata ke telinga orang itu, “Efata.” Dalam bahasa Ibrani artinya “Terbukalah.”
35 Saat itu juga telinga orang itu bisa mendengar, dan lidahnya langsung menjadi baik dan dia bisa berbicara dengan jelas.
36
Yesus melarang mereka untuk memberitahukan kesembuhan itu kepada siapa pun. Tetapi semakin dilarang-Nya, semakin bertambah semangat mereka memberitakan hal-hal yang Yesus lakukan itu.37 Semua orang yang mendengar hal itu menjadi sangat heran dan berkata, “Segala sesuatu yang Yesus lakukan hebat sekali, sampai Dia juga bisa menyembuhkan orang tuli dan bisu!”
1
Pada hari lainnya, kembali banyak orang datang berkumpul bersama Yesus. Mereka tidak mempunyai makanan, jadi Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata,2 “Aku merasa kasihan sekali kepada orang banyak ini, karena sudah tiga hari mereka tinggal dengan-Ku. Dan sekarang mereka tidak punya makanan lagi.
3 Kalau Aku suruh mereka pulang dalam keadaan lapar, mereka bisa pingsan di jalan, karena ada yang datang dari jauh.”
4
Tetapi murid-murid-Nya menjawab, “Wah! Kenapa Bapak katakan begitu?! Tidak mungkin kita memberikan makanan kepada orang sebanyak ini di padang gurun seperti ini!”5
Lalu Yesus bertanya kepada mereka, “Ada berapa roti yang kalian punya?” Jawab mereka, “Tujuh saja.”6
Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Dia mengambil ketujuh roti itu dan bersyukur kepada Allah. Lalu Dia menyobek-nyobek roti itu dan berulang-ulang memberikan kepada murid-murid-Nya. Lalu mereka membagi-bagikannya kepada orang banyak itu.7 Mereka juga mempunyai beberapa ikan kecil. Jadi Yesus bersyukur kepada Allah untuk ikan itu lalu menyuruh murid-murid-Nya untuk membagi-bagikannya.
8 Orang banyak itu makan sampai kenyang. Sesudah itu, mereka mengumpulkan semua sisa makanan itu, dan sisanya tujuh keranjang besar penuh.
9 Orang-orang yang makan itu kira-kira empat ribu. Sesudah itu Yesus menyuruh mereka pulang.
10 Lalu Yesus dan murid-murid-Nya langsung naik perahu dan pergi ke daerah Dalmanuta.
11
Lalu orang-orang Farisi datang dan mulai berdebat dengan Yesus. Sebenarnya mereka sedang mencari alasan untuk menyalahkan Dia. Karena itu mereka menyuruh Dia melakukan keajaiban sebagai tanda bukti bahwa Allah yang sudah mengutus Dia.12
Waktu Yesus mendengarnya, Dia merasa tersinggung dalam hati-Nya, lalu berkata, “Tidak pantas orang-orang keras kepala seperti kalian menyuruh-Ku membuat keajaiban sebagai tanda bukti! Sama sekali Aku tidak akan membuat keajaiban untuk orang-orang seperti kalian!”13 Sesudah berkata begitu, Yesus meninggalkan mereka dan naik perahu bersama murid-murid-Nya ke seberang danau.
14
Pada waktu itu, murid-murid Yesus lupa membawa makanan. Mereka hanya mempunyai satu roti saja di dalam perahu.15 Lalu Yesus memberitahu mereka, “Hati-hati, jangan sampai kalian terkena ragi dari kelompok Farisi dan teman-teman Raja Herodes.”
16
Mereka tidak mengerti apa yang Yesus katakan, jadi mereka saling berkata begini, “Dia berkata begitu karena kita lupa membawa roti yang cukup.”17 Tetapi Yesus sudah tahu apa yang mereka bicarakan. Lalu Dia berkata kepada mereka, “Kenapa sampai kalian bicara tentang kekurangan roti! Seharusnya kalian sudah bisa mengerti! Kalian ini terlalu keras kepala!
18 Kalian punya mata dan telinga— bukan?! Kalau begitu kenapa sampai kalian tidak bisa melihat atau mendengar?! Bagaimana sampai kalian bisa lupa kejadian yang kalian sendiri saksikan?!
19 Waktu Aku menyobek-nyobek lima roti untuk memberikannya kepada lima ribu orang, ada berapa keranjang penuh sisa roti yang kalian kumpulkan?”
Lalu mereka menjawab, “Dua belas.”20 “Dan waktu Aku menyobek-nyobek tujuh roti untuk memberinya kepada empat ribu orang, ada berapa keranjang besar sisa roti yang kalian kumpulkan?”
Dan mereka menjawab “Tujuh keranjang penuh.”21
Lalu Dia berkata lagi kepada mereka, “Apakah kalian masih belum mengerti?”22
Waktu Yesus dan murid-murid-Nya sampai ke kampung Betsaida, ada beberapa orang yang menuntun si buta kepada Yesus. Lalu mereka memohon dengan sangat kepada Yesus supaya Dia menjamah si buta itu sehingga dia bisa melihat.23 Lalu Yesus memegang tangan si buta itu dan menuntun dia keluar dari kampung. Sesudah itu Yesus mengoleskan ludah-Nya pada kelopak mata orang itu lalu menaruh tangan-Nya di atas matanya dan bertanya, “Apakah kamu sudah bisa melihat sesuatu sekarang?”
24
Waktu dia melihat ke sekelilingnya, dia berkata, “Ya, saya bisa melihat orang-orang, tetapi kelihatan seperti pohon-pohon yang berjalan.”25
Lalu Yesus meletakkan tangan-Nya lagi pada kelopak mata orang itu, dan waktu si buta berusaha untuk melihat, dia sudah bisa melihat dengan jelas.26 Lalu Yesus menyuruh dia pulang ke rumahnya, tetapi Yesus melarang dia untuk melewati kampung itu.
27
Sesudah itu Yesus dan murid-murid-Nya pergi ke kampung-kampung di sekitar daerah kota Kaisarea Filipi. Dalam perjalanan Dia bertanya kepada mereka, “Kata orang, Aku ini melayani dengan jabatan seperti siapa?”28
Mereka menjawab, “Ada yang mengatakan bahwa Engkau sebagai pengganti Yohanes Pembaptis, dan ada yang berkata bahwa Engkau Nabi Elia yang sudah hidup kembali, dan orang-orang lainnya lagi berkata bahwa Engkau adalah salah satu dari nabi zaman dulu yang sudah hidup kembali.”29
Lalu Dia bertanya lagi kepada mereka, “Tetapi bagaimana pendapat kalian tentang Aku?” Petrus menjawab, “Engkau adalah Kristus yang sudah Allah janjikan.”30
Dengan keras Yesus melarang mereka untuk memberitahukan kepada siapa pun tentang jabatan-Nya itu.31
Sesudah itu Yesus mulai mengajar murid-murid-Nya bahwa— sebagai Anak Manusia, Dia sudah ditentukan Allah untuk banyak menderita dan ditolak oleh pemimpin-pemimpin Yahudi, imam-imam kepala, dan ahli-ahli Taurat. Dan Dia juga memberitahukan, “Sesudah Aku dibunuh, Aku akan hidup kembali dari kematian pada hari yang ketiga.”32 Dia mengajarkan itu dengan jelas kepada mereka. Tetapi Petrus berpikir bahwa tidak mungkin Raja Penyelamat menderita, jadi dia menarik Yesus ke samping supaya bisa berbicara secara pribadi dan mulai menegur Dia, “Guru tidak boleh bicara begitu!”
33
Tetapi Yesus berbalik dan memandang murid-murid-Nya, lalu menegur Petrus, “Pergilah dari hadapan-Ku, hei Iblis! Karena apa yang kamu pikirkan tidak berasal dari Allah tetapi dari manusia!”34
Sesudah itu Yesus memanggil orang banyak yang sedang mengikuti Dia dan murid-murid-Nya, lalu Dia berkata kepada mereka, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, dia harus meninggalkan kepentingannya sendiri dan mengikut Aku terus dengan pikiran seperti ini, ‘Sampai mati pun— bahkan sampai mati disalibkan, saya akan tetap mengikut Tuhan!’35 Karena setiap orang yang berusaha untuk mempertahankan nyawanya tetap akan mati juga. Tetapi orang yang mati dibunuh karena mengikut Aku atau karena memberitakan Kabar Baik tentang Aku, dia akan hidup selama-lamanya.
36 Pikirkanlah ini: Apa gunanya kamu menjadi begitu kaya sehingga semua harta dunia ini menjadi milikmu lalu langsung mati tanpa mempunyai hidup yang selama-lamanya?
37 Sesudah mati, kamu mau tukar harta apa dengan Allah lagi?— supaya kamu diperbolehkan hidup kembali. Tidak mungkin— bukan?!
38 Manusia zaman sekarang sudah semakin jahat dan tidak setia kepada Allah. Jadi waktu kalian hidup di antara mereka, jangan malu untuk mengaku, ‘Saya pengikut Yesus dan ajaran-Nya.’ Karena siapa yang malu mengakui Aku, Aku juga tidak akan mengakui dia sebagai pengikut-Ku waktu Aku datang dalam kemuliaan Bapa-Ku bersama dengan para malaikat surgawi.”
1
Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Apa yang Aku katakan ini benar: Beberapa orang dari antara kalian yang ada di sini tidak akan mati sebelum melihat saatnya Allah mulai mendirikan kerajaan-Nya dengan kuasa di dunia ini.”2
Sesudah lewat enam hari, Yesus mengajak Petrus, Yakobus, dan Yohanes naik ke gunung yang tinggi untuk menyendiri. Lalu mereka bertiga melihat tubuh dan pakaian Yesus berubah.3 Pakaian-Nya menjadi putih sekali dan berkilau-kilau. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang bisa membuat kain seputih itu.
4 Tiba-tiba ketiga murid itu melihat Nabi Elia dan Musa sedang bercakap-cakap dengan Yesus.
5
Lalu Petrus berkata kepada Yesus, “Wah, Guru, indah sekali kita berada di sini! Kami akan membuat tiga pondok di sini— satu untuk Engkau, satu untuk Musa, dan satu lagi untuk Elia.”6 Petrus berkata seperti itu karena dia tidak tahu kata apa yang tepat dia ucapkan, karena dia dan kedua murid yang lain merasa takut sekali.
7
Tetapi pada saat itu juga awan pun turun dan menutupi mereka. Lalu dari awan itu ada suara yang berkata, “Inilah Anak-Ku yang sangat Ku-kasihi. Dengarkanlah Dia baik-baik.”8 Tiba-tiba mereka tidak melihat orang lain lagi bersama mereka— kecuali Yesus sendiri.
9
Sementara mereka sedang turun dari gunung itu, Yesus melarang mereka, “Jangan menceritakan apa yang sudah kalian lihat di atas gunung ini, sampai Anak Manusia— yaitu Aku, hidup kembali dari kematian.”10 Mereka menaati apa yang Yesus perintahkan itu, tetapi kemudian mereka saling bertanya-tanya satu sama lain tentang apa yang Yesus maksudkan dengan “hidup kembali dari kematian.”
11
Hari itu juga mereka bertanya kepada Yesus, “Kenapa para ahli Taurat mengajarkan bahwa Nabi Elia harus datang lebih dulu sebelum Raja Penyelamat tiba?”12
Jawab Yesus, “Benar, seharusnya Elia datang lebih dulu untuk mempersiapkan semua hal sebelum Anak Manusia datang. Tetapi Firman Allah juga menuliskan, ‘Anak Manusia sudah ditetapkan untuk banyak menderita dan dihina orang.’13 Tetapi Aku berkata kepada kalian bahwa Elia sudah datang mendahului Aku, tetapi orang sudah banyak berbuat jahat kepada dia sesuai dengan kemauan mereka. Hal itu juga sesuai dengan yang tertulis tentang dia di dalam Firman Allah.”
14
Waktu Yesus dan ketiga murid-Nya itu kembali, mereka melihat banyak orang sedang mengelilingi murid-murid Yesus yang lain. Dan di situ ada juga ahli-ahli Taurat yang sedang berdebat dengan murid-murid-Nya itu.15 Tetapi waktu orang banyak itu melihat Yesus, mereka sangat kaget dan berlari menyambut Dia.
16
Lalu Yesus bertanya, “Tadi kalian berdebat tentang apa?”17
Lalu ada seorang bapak dari antara orang banyak itu yang menjawab, “Guru, saya datang karena mau membawa anak saya kepada Bapak. Ada roh jahat yang menguasai dia sehingga dia tidak bisa berbicara.18 Waktu roh jahat itu menyerang dia, roh itu membanting-banting dia, busa keluar dari mulutnya, dia mengertak-ngertakkan giginya, dan badannya jadi kaku. Saya sudah minta murid-murid Bapak untuk mengusir roh itu, tetapi mereka tidak bisa.”
19
Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Keterlaluan! Kalian yang hidup pada zaman ini tidak percaya kepada Allah! Sampai kapan Aku harus sabar terhadap kalian! Bukankah Aku sudah cukup lama bersama kalian! Bawa anak itu kemari!”20
Jadi mereka membawa anak itu kepada-Nya. Tetapi saat roh jahat itu melihat Yesus, dia menyerang dan menggoyangkan anak itu. Dan anak itu pun jatuh ke tanah dan berguling-guling, dan busa keluar dari mulutnya.21
Yesus bertanya kepada bapak anak itu, “Sudah berapa lama dia begini?” Lalu bapak itu menjawab, “Sejak dia masih kecil.22 Sudah sering roh jahat itu membuang dia ke dalam api dan menenggelamkannya ke dalam air, karena roh itu memang mau membunuh dia. Tetapi kalau Bapak bisa berbuat sesuatu, tolonglah dan kasihanilah kami.”
23
Tetapi Yesus menegur dia, “Kenapa kamu meragukan apakah Aku bisa melakukan sesuatu?! Apa saja bisa— asal kamu percaya kepada-Ku!”24
Langsung bapak anak itu berteriak, “Saya percaya! Tolonglah saya supaya saya lebih percaya lagi!”25
Waktu Yesus melihat bahwa orang-orang cepat sekali bertambah banyak lagi, Dia menyuruh roh jahat itu, “Hei, roh yang membuat anak ini bisu dan tuli, Aku perintahkan kamu: Keluar dari dia dan jangan masuk lagi!”26
Roh jahat itu berteriak, dan menggoncang-goncangkan anak itu dengan keras, lalu keluar. Anak itu kelihatan seperti mati, jadi orang banyak yang menyaksikannya berkata, “Dia sudah mati.”27 Tetapi Yesus memegang tangan anak itu dan membantunya untuk berdiri.
28
Waktu Yesus dan murid-murid-Nya sendirian di dalam rumah, mereka bertanya kepada-Nya, “Kenapa kami tidak bisa mengusir roh jahat itu?”29
Lalu jawab Yesus, “Roh jahat sejenis ini hanya bisa diusir dengan berdoa.”30
Lalu Yesus dan murid-murid-Nya pergi dari tempat itu melalui daerah Galilea ke kota Kapernaum. Yesus tidak mau orang lain mengetahui di mana mereka berada,31 karena Dia sedang mengajar murid-murid-Nya seperti ini, “Anak Manusia— yaitu Aku, akan diserahkan ke dalam tangan orang-orang jahat dan akan mati dibunuh. Tetapi pada hari yang ketiga sesudah Aku mati, Aku akan hidup kembali.”
32 Waktu itu murid-murid-Nya tidak mengerti apa yang Yesus ajarkan, tetapi mereka segan menanyakan hal itu kepada-Nya.
33
Lalu Yesus dan murid-murid-Nya sampai di Kapernaum. Waktu mereka sedang berada di dalam rumah, Yesus bertanya, “Soal apa yang kalian bicarakan dalam perjalanan tadi?”34 Tetapi mereka diam saja, karena dalam perjalanan mereka mempersoalkan tentang siapakah yang nomor satu di antara mereka.
35 Yesus duduk dan memanggil murid-murid-Nya, lalu Dia memberitahukan, “Kalau kamu mau menjadi yang nomor satu di mata Allah, berarti kamu harus siap untuk menjadi yang paling terakhir, dan juga siap untuk melayani semua orang.”
36
Lalu Yesus mengajak seorang anak kecil dan menempatkan anak itu di tengah-tengah mereka. Sambil memeluk anak itu Dia berkata,37 “Kalau kamu menerima dan melayani anak kecil seperti ini dengan alasan memuliakan nama-Ku, berarti kamu sudah menerima dan melayani Aku. Dan kalau kamu sudah melayani Aku, berarti bukan Aku saja yang kamu layani. Kamu juga sudah melayani Allah yang mengutus Aku ke dunia ini.”
38
Lalu Yohanes berkata kepada Yesus, “Guru, kami melihat seseorang yang mengusir setan-setan dengan memakai nama-Mu. Lalu kami melarang dia, karena dia bukan termasuk kelompok kita.”39
Tetapi Yesus berkata, “Jangan larang dia. Karena orang yang membuat keajaiban dengan memakai nama-Ku, dia tidak bisa langsung berbalik menghina Aku.40 Karena orang yang tidak melawan kita, berarti mereka termasuk kelompok kita.
41 Apa yang Aku katakan ini benar: Kalau ada orang yang memberikan segelas air minum saja kepada salah satu dari kalian dengan alasan bahwa yang dilayani adalah pengikut Kristus, orang itu pasti akan menerima upahnya dari Allah karena perbuatannya itu.”
42 Lalu Yesus berkata lagi, “Kalau ada orang yang membuat anak kecil yang percaya kepada-Ku terpengaruh berbuat dosa, orang itu akan mendapat hukuman yang berat sekali dari Allah. Sebelum dia melakukan dosa besar itu, lebih baik batu besar diikat pada lehernya dan dia dibuang ke dalam laut. Penderitaan itu jauh lebih ringan dari pada hukuman dari Allah untuk dosa besar itu.”
43 Lalu Yesus berkata lagi, “Kalau tanganmu yang menyebabkan kamu berbuat dosa, potong dan buang saja tanganmu itu! Jangan sampai tanganmu itu membuat kamu gagal menerima hidup yang selama-lamanya di surga. Lebih baik kamu masuk surga dengan satu tangan saja daripada tanganmu lengkap tetapi masuk ke dalam neraka— di mana apinya tidak akan pernah padam.
44
45 Begitu juga kalau salah satu kakimu yang menyebabkan kamu berbuat dosa. Potong saja kakimu itu! Jangan sampai kakimu itu membuat kamu gagal menerima hidup yang selama-lamanya di surga. Lebih baik kamu masuk surga dengan kaki timpang daripada kakimu lengkap tetapi dibuang ke dalam neraka.
46
47 Dan kalau matamu yang sebelah membuat kamu berdosa, cungkil dan buanglah matamu itu! Lebih baik kamu masuk ke dalam kerajaan Allah dengan satu mata saja daripada matamu lengkap tetapi dilemparkan ke dalam api neraka.
48 Seperti tertulis dalam Firman Tuhan, ‘Di dalam neraka, ulat-ulat yang memakan manusia tidak akan pernah mati, dan api di situ tidak akan pernah padam.’
49 “Sebenarnya semua manusia akan diuji dengan kesusahan yang rasanya seperti panasnya api.
50 Kalian yang mengikut Aku seperti garam. Garam dipakai untuk membuat makanan lebih enak, tetapi kalau rasa asinnya hilang, garam itu tidak akan berguna lagi. Janganlah kalian sampai seperti garam yang hilang rasa asinnya! Biarlah kalian berguna dan hidup damai satu sama lain.”
1
Kemudian Yesus meninggalkan tempat itu lalu pergi menyeberang ke sebelah timur Sungai Yordan di propinsi Yudea. Di situ juga banyak orang berdatangan kepada-Nya. Dan seperti biasanya, Yesus mengajar mereka.2 Waktu itu beberapa orang Farisi datang kepada-Nya dengan maksud menguji Yesus. Mereka bertanya kepada-Nya, “Apakah seorang suami boleh menceraikan istrinya?”
3 Lalu jawab Yesus, “Apa yang diperintahkan Musa kepada kalian tentang hal itu?”
4 Mereka berkata, “Musa memberi ijin kepada seorang suami untuk menceraikan istrinya dengan memberikan surat keterangan cerai kepadanya.”
5 Maka Yesus berkata kepada mereka, “Musa menulis perintah seperti itu kepadamu karena hatimu keras dan tidak tahu menyayangi istri.
6 Tetapi kehendak Allah yang sebenarnya sudah nyata waktu Allah menciptakan dunia ini, ‘Dia hanya menjadikan seorang laki-laki dan seorang perempuan.’
7
‘Oleh karena itulah, dalam pernikahan seorang laki-laki selalu meninggalkan ibu-bapaknya dan dipersatukan dengan seorang calon istrinya—
8
sehingga mereka berdua menjadi satu.’ Dengan demikian, di mata Allah suami-istri bukan lagi dua, melainkan satu.
9 Karena itu suami-istri yang sudah dipersatukan Allah dalam pernikahan, tidak boleh diceraikan oleh manusia.”
10
Waktu Yesus dan murid-murid-Nya berada di rumah, mereka bertanya lagi kepada-Nya tentang perceraian itu.11 Yesus berkata kepada mereka, “Ketika seorang suami menceraikan istrinya dan menikah lagi dengan perempuan lain, dia hidup dalam perzinaan terhadap istrinya yang pertama.
12 Begitu juga, kalau seorang istri menceraikan suaminya dan menikah lagi dengan laki-laki lain, maka dia juga hidup dalam perzinaan terhadap suaminya yang pertama.”
13
Kemudian ada beberapa orang yang membawa anak-anak mereka kepada Yesus, supaya Dia menjamah anak-anak itu dan memberkati mereka. Tetapi murid-murid-Nya melarang orang-orang itu dengan keras.14 Tetapi waktu Yesus melihat hal itu, Dia marah dan berkata kepada murid-murid-Nya, “Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku dan jangan melarang mereka. Karena orang-orang yang seperti merekalah yang menjadi warga kerajaan Allah.
15 Apa yang Aku katakan ini benar: Kamu harus dengan rendah hati menerima kewargaan dalam kerajaan Allah seperti seorang anak menerima sesuatu dari orang tuanya. Kalau tidak, kamu tidak akan masuk ke dalamnya.”
16 Sesudah berkata seperti itu, Yesus memeluk anak-anak itu dan meletakkan tangan-Nya pada mereka dan memberkati mereka.
17
Waktu Yesus sedang keluar dari rumah itu, seseorang berlari-lari untuk bertemu dengan Dia. Lalu orang itu sujud di hadapan-Nya dan bertanya, “Guru yang baik, apa yang harus saya lakukan untuk mendapatkan hidup yang selama-lamanya?”18
Tetapi Yesus bertanya kembali kepadanya, “Kenapa kamu berkata, Aku baik? Hanya Allah saja yang baik. Tidak ada yang lain.19 Tentu kamu sudah tahu perintah ini: ‘Jangan membunuh, jangan berzina,
jangan mencuri, jangan memberi kesaksian palsu,
jangan menipu, hormatilah ibu-bapakmu.’”
20
Jawab orang itu kepada-Nya, “Guru, semua itu sudah saya lakukan sejak masa muda sampai sekarang.”21
Yesus memandang dia dan merasa kasihan kepadanya dan berkata, “Masih ada satu hal lagi yang perlu kamu lakukan. Pergilah, juallah semua milikmu. Lalu bagi-bagikanlah uangnya kepada orang-orang miskin. Dengan begitu kamu akan memperoleh harta di surga. Kemudian datanglah kepada-Ku dan ikutlah Aku.”22
Orang itu sangat kecewa mendengar apa yang dikatakan Yesus, lalu dia meninggalkan tempat itu dengan hati yang sedih, karena dia sangat kaya dan tidak mau menjual hartanya.23
Yesus melihat sekeliling-Nya lalu berkata kepada murid-murid-Nya, “Sulit sekali bagi orang-orang kaya menjadi warga kerajaan Allah!”24 Murid-murid-Nya heran mendengar kata-kata-Nya itu. Tetapi Yesus berkata lagi, “Anak-anak-Ku, memang sulit sekali menjadi warga kerajaan Allah!
25 Lebih gampang seekor unta masuk melewati lubang jarum daripada orang kaya menjadi warga kerajaan Allah.”
26
Mendengar hal itu, mereka semakin heran lagi dan bertanya satu sama lain, “Kalau begitu, siapa yang bisa selamat dan masuk surga?”27
Sambil memandang mereka, Yesus berkata, “Apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah! Karena apa saja Allah bisa lakukan.”28
Lalu Petrus berkata kepada-Nya, “Bagaimana dengan kami? Kami sudah meninggalkan semua milik kami dan mengikut Engkau.”29
Jawab Yesus, “Yang Ku-katakan kepada kalian masing-masing ini benar: Setiap orang yang meninggalkan rumahnya, saudara-saudarinya, orang tuanya, anak-anaknya, atau ladangnya karena mengikut Aku atau karena memberitakan Kabar Baik,30 maka dia akan menerima kembali seratus kali lipat hal yang sama dalam hidup yang sekarang. Di dunia ini dia itu akan menerima lebih banyak rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak-anak, dan ladang. Di luar semua itu dia juga akan dianiaya. Dan pada akhirnya dia juga akan menerima upah besar di dunia yang akan datang— yaitu hidup yang selama-lamanya.
31 Tetapi banyak orang yang mempunyai kedudukan tinggi sekarang ini, di kemudian hari akan mendapat kedudukan yang rendah. Dan orang-orang yang sekarang mempunyai kedudukan rendah, di kemudian hari akan mempunyai kedudukan yang tinggi.”
32
Yesus dan murid-murid-Nya dan beberapa orang lain pergi ke Yerusalem. Yesus berjalan di depan mereka. Murid-murid-Nya merasa heran, tetapi orang banyak yang mengikuti mereka dari belakang merasa takut, karena mereka tahu bahwa di kota itu ada orang-orang yang marah kepada Yesus. Lalu Yesus mengumpulkan kembali kedua belas murid-Nya secara tersendiri dan memberitahukan apa yang akan terjadi pada diri-Nya.33 “Dengarkanlah baik-baik! Kita sedang menuju Yerusalem. Di sana Anak Manusia— yaitu Aku, akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat. Mereka akan menjatuhkan hukuman mati pada-Ku. Kemudian mereka akan menyerahkan Aku kepada para pembesar yang bukan orang Yahudi.
34 Orang yang bukan Yahudi itu akan mengejek, meludahi, mencambuk, dan membunuh-Ku. Tetapi pada hari ketiga sesudah kematian-Ku, Aku akan hidup kembali.”
35
Sesudah itu, Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, datang kepada Yesus dan berkata, “Guru, kami minta supaya Engkau melakukan sesuatu untuk kami.”36
Lalu Yesus bertanya, “Apa yang kalian kehendaki untuk Aku perbuat bagimu?”37
Lalu jawab mereka, “Waktu Engkau menjadi Raja nanti dan duduk di atas takhta kerajaan-Mu, ijinkanlah kami berdua duduk di sebelah kanan dan di sebelah kiri-Mu dalam kemuliaan-Mu.”38
Tetapi jawab Yesus, “Kalian tidak mengerti apa yang kalian minta. Apakah kalian sudah siap menerima penderitaan seperti yang akan Aku alami? Apakah kalian bisa memikul kesusahan besar yang akan Aku alami nanti?”39
Jawab mereka, “Kami bisa.” Lalu kata Yesus, “Memang kalian akan menderita dan memikul kesusahan besar sama seperti yang akan Aku alami.40 Tetapi Aku tidak mempunyai hak untuk memilih siapa yang akan duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, karena kedua kursi itu disiapkan untuk orang yang sudah dipilih oleh Allah.”
41
Waktu kesepuluh murid lain mendengar permintaan Yakobus dan Yohanes itu, mereka sangat marah kepada kedua bersaudara itu.42 Lalu Yesus memanggil semua murid-Nya dan berkata, “Kamu sudah tahu bahwa para pemimpin bangsa-bangsa yang bukan orang Yahudi dan semua yang menganggap dirinya pembesar memerintah rakyatnya dengan keras dan menindas hak-hak mereka.
43 Tetapi kalian tidak boleh seperti mereka. Kalau di antara kalian ada yang mau menjadi orang yang terkemuka, dia harus mengambil tempat yang paling hina dan menjadi pelayan kalian.
44 Dan siapa saja dari kalian yang mau menjadi orang nomor satu, dia harus menjadi budak kalian.
45 Kalian harus mengikuti teladan-Ku. Karena Aku— Anak Manusia, datang ke dunia ini bukan untuk dilayani oleh orang lain. Tetapi Aku datang untuk melayani orang lain dan memberikan hidup-Ku untuk menyelamatkan banyak orang.”
46
Lalu Yesus, murid-murid-Nya, dan orang banyak tiba di Yeriko. Dan waktu mereka meninggalkan kota itu, ada seorang pengemis yang buta bernama Bartimeus, anak Timeus, yang selalu duduk di pinggir jalan untuk mengemis.47 Dan dia mendengar bahwa Yesus dari Nazaret sedang lewat. Lalu dia berseru, katanya, “Yesus, Keturunan Daud, kasihanilah saya.”
48
Banyak orang yang marah kepadanya dan menyuruhnya diam. Tetapi dia semakin keras berteriak, “Yesus, Keturunan Daud, kasihanilah saya.”49
Yesus berhenti dan berkata, “Bawa dia kemari.” Lalu mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya, “Bersukacitalah. Berdirilah. Yesus memanggilmu.”50
Segera orang buta itu berdiri dan melepaskan jubahnya dan datang kepada Yesus.51
Yesus bertanya kepadanya, “Apa yang kamu mau Aku perbuat bagimu?” Jawab orang buta itu, “Guru, tolonglah supaya saya bisa melihat kembali.”52
Kata Yesus kepadanya, “Pergilah. Karena kamu percaya kepada-Ku, maka sekarang kamu bisa melihat.” Saat itu juga dia langsung bisa melihat lalu mengikut Yesus dalam perjalanan itu.1
Waktu Yesus dan murid-murid-Nya hampir mendekati Yerusalem, mereka tiba di desa Betfage dan Betania yang berada di bawah Bukit Zaitun. Lalu Yesus menyuruh dua orang murid-Nya berjalan lebih dulu2 dan berkata kepada mereka, “Pergilah ke desa yang di depan itu. Begitu kalian masuk, kalian akan melihat seekor keledai muda yang belum pernah ditunggangi sedang terikat di dekat suatu rumah. Lepaskan ikatannya dan bawalah kemari.
3 Dan kalau seseorang bertanya, ‘Kenapa kalian mengambil keledai itu,’ kalian jawab, ‘Tuhan membutuhkannya. Dia akan segera mengembalikannya.’ ”
4
Lalu kedua murid itu pun pergi dan menemukan keledai muda itu sedang terikat di jalan di dekat pintu sebuah rumah. Mereka melepaskan talinya.5 Ada beberapa orang yang sedang berdiri di situ bertanya, “Kenapa kalian lepaskan keledai itu?”
6 Lalu mereka menjawab seperti yang dikatakan Yesus itu, kemudian orang-orang itu membiarkan mereka membawa keledai itu.
7 Keledai itu pun dibawa kepada Yesus, lalu mereka mengalasi punggung keledai itu dengan jubah-jubah mereka. Yesus pun naik dan duduk di situ.
8 Orang banyak yang sudah berkumpul membuka jubah-jubah mereka dan menggelarkannya di jalan yang akan dilewati Yesus. Ada juga yang mengalasi jalan itu dengan ranting-ranting berdaun yang mereka potong dari sekitar jalan itu.
9 Orang-orang yang berjalan di depan dan di belakang Yesus semuanya bersorak-sorai,
“Hosana! Terpujilah Tuhan! Biarlah Allah memberkati raja kita ini yang datang mewakili Tuhan!10
Biarlah Allah memberkati keturunan Raja Daud ini, supaya Dia memerintah kita dengan baik. Pujilah Allah yang Mahatinggi!”
11
Waktu Yesus sampai di Yerusalem, Dia masuk ke Rumah Allah dan melihat-lihat semua yang terjadi di sekitar situ. Karena hari sudah hampir malam, Dia dan kedua belas murid-Nya pergi ke desa Betania.12
Hari berikutnya waktu mereka sedang berjalan kembali dari Betania ke Yerusalem, Yesus merasa lapar.13 Dari jauh Dia melihat pohon ara yang daunnya banyak sekali. Lalu Dia mendekati pohon itu untuk melihat kalau-kalau ada buahnya. Tetapi ternyata tidak ada buahnya, hanya daun saja. Dan memang, saat itu belum musim buah ara.
14 Lalu Yesus berkata kepada pohon itu, “Mulai sekarang tidak akan pernah lagi ada orang yang makan buahmu.” Dan murid-murid-Nya mendengar Dia berkata seperti itu.
15
Waktu tiba di Yerusalem, Yesus masuk ke teras Rumah Allah dan mulai mengusir orang-orang yang sedang berjualan di situ. Dia membalikkan meja-meja yang dipakai oleh para penukar uang. Dan Dia juga menjatuhkan bangku-bangku yang dipakai oleh para penjual burung merpati.16 Dia juga melarang orang membawa barang melewati teras Rumah Allah, karena itu bukan jalan.
17 Dan Yesus mengajar mereka seperti ini, “Kalian tahu betul bahwa dalam Kitab Suci Allah berkata, ‘Rumah-Ku akan disebut rumah doa untuk semua bangsa.’ Tetapi kalian sudah mengubahnya menjadi ‘tempat persembunyian bagi para pencuri!’”
18
Waktu para imam kepala dan ahli-ahli Taurat mendengar bahwa Yesus berbuat seperti itu, mereka mulai mencari jalan untuk bisa membinasakan Dia. Tetapi mereka takut kepada Yesus, karena banyak orang sangat senang dan heran dengan ajaran-Nya.19
Waktu hari sudah mulai gelap, Yesus dan murid-murid-Nya meninggalkan kota itu.20
Besok paginya, waktu Yesus dan murid-murid-Nya berjalan dan lewat dekat pohon ara itu, mereka melihat pohon itu sudah mati dan kering sampai ke akar-akarnya.21 Kemudian Petrus teringat akan apa yang terjadi kemarinnya, lalu dia berkata, “Guru, lihat! Pohon yang Engkau kutuk kemarin sudah kering.”
22
Lalu jawab Yesus kepadanya, “Percayalah penuh kepada Allah.23 Apa yang Aku katakan ini benar: Kalau kalian masing-masing percaya penuh, kamu juga bisa membuat keajaiban-keajaiban seperti ini. Contohnya, kamu bisa meminta kepada Allah, ‘Biarlah gunung yang ini pindah ke dalam laut.’ Tetapi kamu harus percaya penuh dan tidak ragu bahwa Allah pasti akan melakukan apa yang kamu minta.
24 Karena itu, Aku menasihatkan setiap kalian: Waktu kamu berdoa meminta sesuatu, percayalah seperti ini, ‘Allah sudah memberikan yang saya minta kepada-Nya.’ Maka hal itu akan Allah berikan kepadamu.
25 Waktu kamu meminta sesuatu dalam doa, periksalah dirimu sendiri kalau kamu sakit hati kepada seseorang. Maafkanlah orang itu, supaya Bapamu yang di surga juga mengampuni semua kesalahanmu.”
26
27
Waktu Yesus dan murid-murid-Nya sudah kembali ke Yerusalem dan Dia sedang berjalan mengelilingi teras Rumah Allah, para imam kepala dan ahli-ahli Taurat dan pemimpin-pemimpin Yahudi datang kepada-Nya.28 Lalu mereka bertanya, “Siapa yang memberikan hak kepadamu untuk mengajar dan mengubah kebiasaan kami?— seperti yang kamu lakukan kemarin! Atas nama siapakah kamu melakukan itu?”
29
Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Aku juga mau menanyakan sesuatu kepada kalian. Kalau kalian menjawab-Ku, maka Aku juga akan memberitahukan Siapa yang memberikan hak itu kepada-Ku.30 Coba kalian jawab pertanyaan-Ku ini: Siapa yang memberikan hak kepada Yohanes Pempabtis untuk membaptis orang-orang? Apakah Allah yang memberikan, atau dia bekerja atas kemauannya sendiri?”
31
Lalu mereka saling berbicara satu sama lain, “Kalau kita menjawab ‘Allah yang memberikannya,’ maka kita akan kalah di hadapan orang banyak ini ketika dia berkata, ‘Kalau begitu, kenapa kalian tidak percaya kepada Yohanes?’32 Tetapi tidak baik juga kalau kita jawab, ‘Dia bekerja atas kemauannya sendiri,’ karena orang banyak ini akan marah kepada kita!” Maka akhirnya mereka jawab, “Kami tidak tahu.” Mereka menjawab seperti itu karena takut kepada orang banyak, karena semua orang yang berkumpul di situ percaya bahwa Yohanes adalah seorang nabi.
Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Kalau begitu, Aku pun tidak akan mengatakan kepada kalian Siapa yang memberikan hak kepada-Ku untuk melakukan hal-hal seperti yang kemarin itu.”1
Lalu Yesus mulai mengajar pemimpin-pemimpin agama Yahudi itu dengan memakai beberapa perumpamaan. Inilah salah satu dari perumpamaan itu: “Adalah seorang pemilik tanah yang menyuruh hamba-hambanya membuat kebun anggur yang besar, lengkap dengan pagar di sekelilingnya. Lalu mereka menggali lubang sebagai tempat untuk memeras buah anggur, dan membangun pondok jaga yang tinggi untuk mengawasi kebun itu dari para pencuri dan binatang. Waktu semuanya sudah selesai, dia menyewakan kebun anggur itu kepada beberapa orang petani, lalu dia bersama para hambanya pergi ke negeri lain.2 Waktu tiba musim panen, dia menyuruh seorang hambanya pergi kepada petani-petani itu untuk mengambil hasil kebun yang menjadi bagiannya.
3 Tetapi para petani itu menangkap dan memukul hambanya itu, lalu mereka menyuruh dia pulang dengan tangan kosong.
4 Lalu pemilik kebun itu menyuruh hambanya yang lain pergi kepada mereka. Tetapi mereka mencaci maki dia dan memukul kepalanya sampai terluka.
5 Sesudah itu pemilik kebun itu menyuruh lagi seorang hambanya yang lain. Tetapi mereka membunuh dia. Begitulah seterusnya mereka memperlakukan setiap hamba yang lain yang datang menagih hasil kebun itu. Ada yang dipukul, dan ada juga yang dibunuh.
6 Akhirnya tidak ada lagi yang bisa disuruhnya kecuali anaknya yang satu-satunya yang sangat dia kasihi. Lalu dia menyuruh anaknya itu pergi karena dia pikir, ‘Tentu mereka akan menghormati anak saya sendiri.’
7 “Tetapi waktu melihat anak itu datang, mereka berkata satu sama lain, ‘Lihat! Yang datang ini adalah anaknya sendiri. Dia yang nanti jadi pemilik kebun ini kalau bapaknya sudah meninggal. Mari kita bunuh dia, supaya kebun ini menjadi milik kita.’
8 Lalu mereka menangkap dan membunuh dia. Sesudah itu mereka membuang mayatnya keluar dari kebun itu.
9 “Jadi coba kalian pikir: Kalau sudah begitu, apakah yang akan dilakukan oleh pemilik kebun itu? Tentu dia sendiri yang akan datang dan membunuh para petani itu. Lalu dia akan menyewakan kebunnya itu kepada petani-petani yang lain.”
10 Lalu Yesus berkata lagi kepada mereka, “Sampai kapan kalian mengerti Firman Allah! Karena sudah ada tertulis, ‘Batu yang dianggap tidak berguna oleh tukang-tukang bangunan,
Allah sudah menjadikannya sebagai batu fondasi yang terutama.
11
Apa yang Allah lakukan itu sangat ajaib bagi kita.’”
12
Pemimpin-pemimpin Yahudi yang sedang mendengarkan perumpamaan itu, tahu bahwa merekalah yang Yesus maksudkan sebagai petani-petani yang jahat itu. Karena itu mereka mencari cara bagaimana menangkap Yesus. Tetapi mereka takut kepada orang banyak yang juga hadir di situ, jadi mereka pergi meninggalkan Dia.13
Lalu pemimpin-pemimpin Yahudi menyuruh beberapa orang dari kelompok Farisi dan beberapa orang teman Raja Herodes mendatangi Yesus. Mereka datang dengan tujuan untuk menjebak-Nya— yaitu membujuk Yesus supaya Dia berbicara melawan pemerintah dan teman-teman Herodes itu mendengarnya.14
Waktu datang, mereka berkata, “Bapak Guru, kami tahu Bapak adalah orang jujur yang benar-benar mengajar sesuai dengan kemauan Allah dan tidak mempedulikan pendapat orang lain. Pak Guru tidak mengubah ajaran Bapak supaya dipuji oleh orang-orang yang punya pangkat. Jadi kami mau bertanya: Menurut Hukum Taurat, apakah kita boleh membayar pajak kepada pemerintah Roma, atau tidak?”15
Tetapi Yesus mengetahui bahwa mereka hanya berpura-pura bertanya saja. Jadi Dia menjawab, “Kalian pikir kalian bisa menjebak Aku dengan pertanyaan semacam itu! Coba tunjukkan satu keping uang perak yang biasa dipakai untuk membayar pajak.”16 Lalu mereka memberikannya kepada-Nya. Dan Dia bertanya, “Ukiran muka siapa yang ada di sini? Dan nama siapa yang tertulis di sini?”
Jawab mereka: “Raja Roma.”17
Lalu kata-Nya kepada mereka, “Kalau begitu, berikanlah kembali kepada raja apa yang wajib raja miliki. Dan berikanlah kembali kepada Allah apa yang wajib Allah miliki.” Mendengar jawaban itu mereka pun terheran-heran.18
Sesudah itu orang-orang dari kelompok Saduki juga mendatangi Yesus. (Kelompok Saduki percaya bahwa setiap orang yang sudah mati tidak akan hidup kembali.)19 Mereka berkata kepada Yesus, “Guru, Musa menulis peraturan untuk kita seperti ini: ‘Kalau ada seorang laki-laki yang meninggal sebelum mempunyai anak, maka saudaranya wajib kawin dengan jandanya itu untuk meneruskan keturunan bagi saudaranya yang meninggal itu.’
20 Jadi, pernah ada tujuh orang laki-laki bersaudara. Laki-laki pertama menikah dengan seorang gadis, tetapi laki-laki itu meninggal dan belum mempunyai anak dari istrinya itu.
21 Lalu laki-laki kedua mengawini janda itu, tetapi dia juga mati dengan tidak mempunyai anak. Dan kejadian yang sama terjadi pada saudaranya yang berikutnya.
22 Hal yang sama terjadi terus sampai ketujuh bersaudara itu meninggal. Semua mereka meninggal tanpa mendapat anak melalui janda itu. Dan akhirnya janda itu juga meninggal.
23 Jadi nanti kalau benar orang yang sudah mati akan hidup kembali, lalu janda itu akan disebut istrinya siapa? Karena ketujuh bersaudara itu sudah pernah menjadi suami dari perempuan itu.”
24
Lalu Yesus menjawab, “Kalian keliru sekali, karena kalian tidak tahu apa yang tertulis dalam Kitab Suci dan tidak mengenal kuasa Allah.25 Karena nanti waktu orang mati hidup kembali, mereka tidak akan kawin lagi. Mereka akan hidup seperti malaikat-malaikat di surga, yang tidak pernah menikah.
26 “Tetapi tentang kehidupan kembali sesudah kematian, sampai kapan kalian akan mengerti apa yang tertulis dalam Kitab Musa?! Karena waktu Allah menampakkan diri-Nya kepada Musa dalam semak-semak yang menyala, Dia berkata, ‘Aku adalah Allah Abraham, Allah Isak, dan Allah Yakub.’
27 Allah menyebutkan ketiga nenek moyang kita itu sebagai orang yang masih tetap hidup dan menyembah-Nya. Padahal pada zaman Musa mereka sudah mati dan tidak ada lagi di dunia ini, tetapi di hadapan Allah mereka masih tetap hidup. Jadi kalian sudah keliru sekali!”
28
Waktu Yesus masih berdebat dengan orang-orang Saduki, seorang ahli Taurat datang dan mendengar mereka berbicara. Waktu dia melihat Yesus sudah menjawab pertanyaan mereka dengan baik, dia juga bertanya kepada Yesus, “Menurut pendapatmu, dari semua Hukum Taurat, perintah mana yang paling penting?”29
Lalu Yesus menjawab mereka, “Yang paling penting adalah: ‘Semua orang Israel, dengarkanlah! Tuhan Allahmu adalah satu-satunya Tuhan.30
Kasihilah Tuhan Allahmu dengan sepenuh hatimu, dengan segenap napas hidupmu, dengan seluruh pikiranmu, dan dengan seluruh kekuatanmu.’
31 Dan juga ada perintah yang kedua— yaitu, ‘Kasihilah sesamamu sama seperti kamu mengasihi dirimu sendiri.’ Tidak ada perintah lain yang lebih penting dari kedua perintah itu.”
32
Lalu ahli Taurat itu berkata kepada Yesus, “Betul sekali Guru. Memang hanya ada satu Allah, dan tidak ada allah yang lain lagi.33 Dan kita harus mengasihi Allah dengan sepenuh hati kita, dengan seluruh pikiran kita, dan dengan seluruh kekuatan kita. Dan kita juga harus mengasihi semua orang seperti mengasihi diri kita sendiri. Kedua perintah itu lebih penting dari semua peraturan tentang kurban binatang atau barang lain yang dipersembahkan kepada Allah.”
34
Waktu Yesus melihat bahwa orang itu menjawab dengan bijaksana, Dia berkata kepadanya, “Kamu hampir menjadi anggota kerajaan Allah.” Sesudah itu semua orang dari kelompok-kelompok agama Yahudi menjadi malu dan tidak berani lagi menanyakan apa pun kepada Yesus.35
Waktu Yesus masih mengajar di Rumah Allah, Dia berkata, “Kenapa ahli-ahli Taurat mengajar seperti ini?— ‘Kristus akan datang sebagai keturunan Daud.’36 Sedangkan Daud— ketika dikuasai Roh Allah berkata, ‘Tuhan Allah berkata kepada Tuhan saya,
“Duduklah di sebelah kanan-Ku dan memerintahlah sebagai Raja,
dan Aku akan mengalahkan semua yang memusuhi-Mu dan menjadikan mereka budak-Mu.”’
37 Jadi Daud sendiri sangat menghormati Kristus dengan menyebut Dia ‘Tuhan saya.’ Kalau begitu, kenapa ahli-ahli Taurat berkata bahwa Raja Penyelamat hanyalah keturunan Daud?”
Orang banyak yang ada di situ senang sekali mendengar Yesus mengajar.38
Waktu Yesus masih mengajar di situ, Dia berkata, “Hati-hatilah! Janganlah kalian mencontoh ahli-ahli Taurat. Mereka senang berjalan-jalan dan pamer di tempat umum dengan memakai baju yang bagus. Dan waktu berjalan di pasar, mereka senang waktu orang-orang memberi salam kepada mereka dengan penuh hormat.39 Mereka juga suka duduk di kursi-kursi yang paling depan di dalam rumah-rumah pertemuan atau di pesta-pesta makan.
40 Mereka juga biasa menipu janda-janda dengan memakai alasan seperti ini, ‘Saya akan membantumu mengurus harta suamimu yang sudah meninggal.’ Tetapi sebenarnya mereka hanya pura-pura membantu karena mereka mau mengambil sebagian dari harta itu. Dan untuk menutupi kejahatan mereka itu, mereka berdoa panjang-panjang di dalam rumah-rumah pertemuan, supaya orang berpikir bahwa mereka orang baik. Karena itu sebagai akibat dari perbuatan mereka yang seperti itu, Allah pasti akan memberi hukuman yang sangat berat kepada mereka.”
41
Waktu Yesus masih berada di teras Rumah Allah, Dia duduk menghadap peti persembahan sambil memperhatikan orang-orang yang memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memasukkan sejumlah uang besar.42 Lalu seorang janda miskin datang dan memasukkan dua uang logam yang nilainya paling kecil.
43 Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata, “Apa yang Aku katakan ini benar: Persembahan janda miskin ini nilainya lebih besar dari persembahan semua orang lain di sini— sekalipun orang-orang kaya itu.
44 Karena mereka memberi sedikit dari kelebihan harta mereka, sedangkan janda yang sangat miskin ini memberi semua miliknya— yaitu seluruh biaya hidupnya.”
1
Waktu Yesus sedang keluar dari Rumah Allah, salah satu murid-Nya berkata kepada-Nya, “Guru, lihat! Betapa megahnya Rumah Allah ini! Batu-batunya sangat besar sekali!”2
Lalu Yesus menjawab, “Ya, perhatikanlah baik-baik semua bangunan besar ini! Waktunya akan datang di mana semua yang kalian lihat ini akan dirobohkan— sampai tidak ada satu batu pun yang masih tersusun di atas batu yang lain.”3
Sesudah itu Yesus dan murid-murid-Nya pergi ke Bukit Zaitun. Di situ Yesus duduk sendirian dan menghadap Rumah Allah. Lalu Petrus, Yakobus, Yohanes, dan Andreas datang kepada-Nya dan bertanya,4 “Guru, tolong beritahukan kepada kami kapan hal-hal itu akan terjadi? Dan apa tandanya kalau hal-hal itu akan segera terjadi?”
5
Lalu Yesus menjawab mereka, “Hati-hatilah, supaya kalian tidak disesatkan oleh orang lain.6 Banyak orang akan muncul dan berkata, ‘Aku inilah Kristus yang kalian nanti-nantikan itu,’ sehingga mereka akan menyesatkan banyak orang.
7 Waktu kalian mendengar tentang perang yang sedang berlangsung atau yang akan terjadi, janganlah kalian kuatir! Karena itu bukanlah tanda-tanda akhir dunia. Memang hal-hal itu harus terjadi sesuai dengan rencana Allah.
8 Akan terjadi perang antar suku dan antar negara. Di mana-mana akan terjadi gempa bumi dan bencana kelaparan. Tetapi semua itu hanyalah permulaan saja. Kejadian-kejadian itu dapat digambarkan seperti ibu hamil yang sudah mulai mengalami sakit sebagai tanda mau melahirkan. Dan kemudian rasa sakitnya akan semakin bertambah-tambah sampai anaknya lahir.
9 “Jagalah diri kalian baik-baik! Karena orang-orang yang memusuhi-Ku akan menangkap dan membawa banyak orang dari antara kalian ke sidang pemimpin agama, dan ada dari antara kalian yang akan dipukuli di dalam rumah-rumah pertemuan mereka. Dan mereka juga akan membawa kamu untuk menghadap raja atau kepala pemerintah. Waktu itu mereka akan melaporkan kamu seperti ini, ‘Dia itu juga pengikut Yesus.’ Tetapi semua itu terjadi sesuai dengan kehendak Allah, supaya kamu bisa bersaksi tentang Aku kepada mereka.
10 Dan Allah sudah menentukan bahwa sebelum akhir dunia, Kabar Baik tentang Aku harus disampaikan kepada semua suku bangsa di seluruh dunia.
11 Dan waktu kamu ditangkap dan dibawa ke pengadilan, tidak usah kuatir tentang apa yang akan kamu jawab. Karena pada waktu mereka bertanya kepadamu, saat itu juga Roh Allah akan memberitahukan apa yang harus kamu jawab. Sebenarnya pada waktu itu bukan kamu yang bicara, tetapi Roh Kuduslah yang berbicara melalui kamu.
12 “Nanti akan ada orang yang menyerahkan saudaranya sendiri kepada pemimpin agama untuk dibunuh. Juga akan ada bapak yang menyerahkan anaknya untuk dibunuh. Dan akan ada juga anak yang menentang orang tuanya serta menyerahkan mereka kepada pemimpin agama untuk dibunuh.
13 Semua orang akan membenci kamu karena kamu percaya kepada-Ku. Tetapi siapa saja yang terus percaya dan mengikut Aku sampai akhir, mereka akan diselamatkan.
14 “Aku memberikan tanda ini kepada kalian: Kalian akan melihat seorang raja yang memusuhi-Ku mendirikan ‘sesuatu yang sangat menajiskan di dalam Rumah Allah dan merupakan tanda kebinasaan.’ Pada waktu kalian melihat bencana itu, orang-orang yang ada di Yerusalem dan propinsi Yudea harus melarikan diri ke gunung-gunung.” Saya— Markus, minta kepada orang yang membacakan buku ini kepada orang lain: Tolong jelaskan perkataan Yesus tadi kepada pendengar. Yesus melanjutkan mengajar,
15 “Pada saat itu, kalau kamu berada di teras rumah, jangan masuk rumah lagi untuk mengambil sesuatu! Langsung lari saja!
16 Demikian juga kalau kamu sedang bekerja di ladang. Jangan pulang mengambil jubahmu.
17 Pada waktu bencana itu, kasihan sekali ibu-ibu yang hamil dan menyusui. Mereka akan sangat menderita karena mereka akan sangat sulit melarikan diri.
18 Berdoalah supaya bencana itu tidak terjadi pada waktu musim dingin. Karena kalau musim dingin akan lebih susah lagi.
19 Karena pada hari-hari itu akan terjadi kesusahan besar. Kesusahan seperti ini belum pernah terjadi sejak Allah menciptakan dunia ini sampai sekarang. Dan sesudah itu, kesusahan yang seperti itu tidak akan pernah terjadi lagi.
20 Tetapi oleh karena Allah mengasihani umat pilihan-Nya yang masih hidup di dunia pada waktu itu, Dia sudah putuskan bahwa bencana yang paling mengerikan itu tidak boleh lama. Karena kalau lama, tidak ada orang yang sanggup bertahan hidup di dunia.
21 “Pada waktu itu kalau ada orang yang memberitahukan seperti ini, ‘Lihat! Kristus yang kita nanti-nantikan itu sekarang ada di sini,’ atau, ‘Dia ada di sana,’ jangan kalian percaya.
22 Karena di kemudian hari akan banyak orang datang dan membuat bermacam-macam keajaiban untuk menyesatkan kalian. Mereka itu akan mengakui dirinya sebagai nabi yang menyampaikan berita dari Allah, atau ada juga yang mengaku, ‘Aku ini adalah Kristus yang kalian nanti-nantikan itu.’ Tipuan mereka sangat licik, sampai orang-orang pilihan Allah juga hampir tersesat.
23 Karena itu waspadalah! Ingatlah bahwa semua ini sudah Ku-beritahukan kepada kalian sebelum hal-hal ini terjadi.
24 “Tetapi pada waktu kesusahan besar itu sudah selesai, ‘Matahari akan menjadi gelap,
dan bulan juga tidak akan bersinar lagi.
25
Dan bintang-bintang pun akan jatuh dari langit,
dan semua pembesar-pembesar dari kuasa gelap yang ada di langit akan dijatuhkan.’
26 “Pada waktu itu semua orang akan melihat Anak Manusia— yaitu Aku, datang dalam awan dengan kuasa dan cahaya yang besar dari surga.
27 Lalu Aku akan menyuruh para malaikat-Ku untuk mengumpulkan orang-orang yang sudah dipilih oleh Allah. Mereka akan dikumpulkan dari semua tempat di bumi, dari ujung timur sampai ke ujung barat, dan dari ujung utara sampai ke ujung selatan.
28 “Kita bisa menggambarkan tanda akhir zaman dengan pohon ara. Kalau ranting-rantingnya sudah menjadi lembek dan tunas-tunas pada ranting-rantingnya mulai kelihatan, kalian tahu bahwa musim panas sudah dekat.
29 Demikian juga, kalau kalian melihat tanda-tanda itu sudah mulai terjadi, seharusnya kalian sudah tahu bahwa waktunya untuk Aku datang kembali sudah dekat.
30 Apa yang Ku-katakan ini benar: Semua tanda itu akan terjadi sementara orang-orang pada zaman ini masih ada yang hidup.
31 Hal-hal ini pasti akan terjadi semua. Masih lebih mungkin langit dan bumi hilang lenyap, daripada ajaran-Ku ini tidak terjadi.”
32 “Tetapi tidak ada seorang pun yang tahu kapan harinya atau jamnya Aku akan datang kembali ke dunia ini. Malaikat-malaikat di surga pun tidak tahu, dan Aku sebagai Anak Allah juga tidak tahu. Hanya Bapa sendiri yang tahu kapan hal itu terjadi.
33 Jadi kalian harus berhati-hati dan berjaga-jaga. Karena kalian tidak tahu kapan waktunya Aku datang kembali.
34 Keadaannya sama seperti waktu seorang pemilik tanah mau pergi ke tempat yang jauh. Sebelum meninggalkan rumah, dia membagi-bagikan tugas kepada setiap hambanya dan menjelaskan tanggung jawab dan tugasnya masing-masing. Lalu dia berkata kepada penjaga pintu, ‘Jaga baik-baik sampai saya kembali!’
35 Mereka itu terus bersiap-siap dan berjaga-jaga, karena mereka tidak tahu kapan tuan rumah itu akan kembali— apakah sore hari, tengah malam, pada waktu ayam berkokok, atau pada waktu pagi. Begitu juga kalian harus selalu berjaga-jaga.
36 Jangan sampai Aku kembali secara tiba-tiba dan tidak menemukan kalian siap siaga, tetapi sedang tidur!
37 Apa yang Ku-katakan ini bukan hanya untuk kalian yang sedang mendengarkan tetapi untuk semua orang: Teruslah bersiap-siap dan berjaga-jaga!”
1
Dua hari sebelum Hari Raya Paskah, anggota imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mulai mencari cara untuk menangkap Yesus tanpa diketahui oleh orang banyak, supaya mereka bisa membunuh Dia.2 Lalu mereka berkata, “Kita tidak boleh menangkap Dia selama pesta ini berlangsung! Nanti orang banyak akan marah kepada kita dan bisa terjadi keributan.”
3
Sesudah itu, Yesus dan murid-murid-Nya pergi ke Betania. Mereka makan di rumah Simon, yang juga disebut Si Penyakit Kulit. Waktu Yesus dan beberapa orang lain sedang makan, ada seorang perempuan masuk dan membawa minyak wangi yang mahal. Minyak itu terbuat dari minyak narwastu murni dan ada di dalam botol yang terbuat dari batu putih. Botol itu sengaja dibuat tanpa tutup. Jadi perempuan itu mendekati Yesus dan mematahkan bagian tipis dari botol itu lalu menuangkan minyak itu ke atas kepala Yesus.4
Tetapi waktu beberapa orang melihat itu, mereka marah dan berkata satu sama lain seperti ini, “Kenapa minyak wangi itu dibuang begitu saja?!5 Karena kalau kita menjual minyak itu, tentu kita akan mendapat uang yang banyak sekali, lalu uang itu bisa kita bagi-bagikan kepada orang-orang miskin.”
6
Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Biarkan saja dia! Tidak usah kalian tegur dia. Karena perempuan ini sudah melakukan perbuatan yang baik kepada-Ku.7 Karena orang-orang miskin akan selalu ada di sekitar kalian, dan kapan saja kalian bisa membantu mereka. Tetapi Aku tidak akan selalu ada bersama kalian.
8 Sebenarnya dengan menuangkan minyak wangi ke atas kepala-Ku, dia sudah mempersiapkan tubuh-Ku untuk dikuburkan. Ini sajalah yang bisa dia lakukan untuk-Ku.
9 Apa yang Ku-katakan ini benar: Waktu Kabar Baik tentang Aku disebarkan di seluruh dunia, apa yang sudah dilakukan perempuan ini untuk Aku akan terus dibicarakan, sampai dia tidak akan pernah dilupakan.”
10
Lalu Yudas dari desa Kariot— salah satu dari kedua belas murid-Nya, pergi kepada imam-imam kepala untuk memberitahukan bahwa dia bersedia menjual Yesus kepada mereka.11 Waktu mereka mendengar hal itu mereka senang sekali, dan berjanji memberikan sejumlah uang kepadanya. Lalu Yudas mulai mencari kesempatan untuk menyerahkan Yesus kepada mereka.
12
Hari pertama perayaan Paskah sudah tiba— yaitu hari di mana semua domba Paskah dipotong. Lalu murid-murid Yesus bertanya kepada-Nya, “Guru, di mana kita akan makan makanan Paskah?— supaya kami pergi ke sana untuk mempersiapkannya.”13
Lalu Yesus menyuruh dua orang dari murid-murid-Nya, “Kalian berdua pergilah ke Yerusalem. Di sana kalian akan bertemu dengan seorang hamba laki-laki yang sedang membawa bejana tanah liat berisi air. Ikutilah dia terus.14 Waktu dia memasuk ke dalam rumah, kalian juga ikut masuk dan berkatalah kepada pemilik rumah itu, ‘Bapak, Guru kami menanyakan kepada Bapak: Di mana tempat makan makanan Paskah untuk Dia dan kami murid-murid-Nya?’
15 Dan orang itu akan menunjukkan satu ruangan besar di lantai atas lengkap dengan meja dan barang-barang lain yang diperlukan. Di sanalah kalian akan mempersiapkan makanan Paskah untuk kita.”
16 Maka kedua murid itu pergi ke Yerusalem dan mereka menemukan tepat seperti apa yang Yesus katakan kepada mereka. Lalu mereka mempersiapkan makanan Paskah di situ.
17
Malam itu, Yesus datang bersama murid-murid-Nya.18 Waktu mereka sedang makan, Dia berkata kepada mereka, “Apa yang Ku-katakan ini benar: Salah seorang dari kalian akan menyerahkan Aku kepada orang-orang yang memusuhi-Ku. Orang itu sedang makan bersama kita.”
19
Waktu mereka mendengar itu, mereka menjadi sangat sedih dan satu per satu berkata kepada-Nya, “Tuhan, orang itu pasti bukan saya!”20
Lalu Yesus berkata lagi, “Salah satu dari antara kalian yang dua belas orang ini akan menyerahkan Aku untuk ditangkap. Sebentar lagi dia itu akan mencelupkan rotinya ke dalam piring yang sama dengan Aku, sepertinya dia masih sahabat-Ku.21 Karena sama seperti yang sudah ditulis dalam Kitab Suci, Anak Manusia— yaitu Aku, memang sudah ditetapkan mati dibunuh. Tetapi kasihan sekali, dia yang menyerahkan Aku kepada orang-orang yang memusuhi-Ku! Dia akan mendapat hukuman yang sangat berat sekali, sampai dia akan berpikir bahwa lebih baik kalau dia tidak pernah dilahirkan.”
22
Waktu mereka sedang makan, Yesus mengambil roti dan mengucap syukur kepada Allah untuk roti itu. Lalu Dia menyobek-nyobek roti itu, dan saat Dia memberikan supaya setiap mereka makan dari roti itu Dia berkata, “Ambillah roti ini dan makanlah. Inilah tubuh-Ku.”23
Sesudah itu, Yesus mengambil cawan yang berisi air anggur, lalu Dia mengucap syukur kepada Allah. Saatnya Dia memberikan supaya setiap mereka minum dari cawan itu Dia berkata, “Inilah darah-Ku— yang akan ditumpahkan untuk banyak orang. Darah kematian-Ku menjadi tanda bahwa perjanjian yang baru antara Allah dan manusia sudah sah.” Lalu mereka semua minum.24
25 Dan Yesus berkata lagi, “Apa yang Ku-katakan ini benar: Aku tidak akan minum anggur seperti ini lagi sampai tiba waktunya kerajaan yang Allah janjikan sudah nyata. Pada saat itulah Aku akan minum air anggur baru.”
26
Lalu mereka menyanyikan lagu pujian kepada Allah, dan sesudah itu mereka pergi ke Bukit Zaitun.27
Pada waktu mereka sedang berjalan, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Kalian semua akan lari meninggalkan Aku, karena Allah sudah menetapkan bahwa akan terjadi kepada-Ku sesuai dengan yang tertulis dalam Kitab Suci, ‘Aku akan memukul dan membunuh Gembala itu.28 Tetapi sesudah Allah menghidupkan Aku kembali dari kematian, Aku akan duluan pergi ke daerah Galilea.”
29
Lalu Petrus berkata, “Biarpun semua teman lari meninggalkan Engkau, tetapi saya tidak!”30
Lalu jawab Yesus kepadanya, “Apa yang Ku-katakan ini benar: Malam ini sebelum ayam berkokok dua kali, kamu sudah tiga kali menyangkal Aku sebagai gurumu.”31
Tetapi Petrus menjawab lagi dengan tegas, “Kalau memang saya harus mati bersama Engkau, saya siap! Karena saya tidak akan pernah berkata bahwa saya tidak mengenal Engkau.” Dan semua murid yang lainnya berkata seperti itu juga.32
Sesudah Yesus dan murid-murid-Nya sampai di satu taman yang bernama Getsemani, Dia berkata kepada mereka, “Kalian duduk di sini, karena Aku mau pergi berdoa.”33 Lalu Dia mengajak Petrus, Yakobus, dan Yohanes ikut bersama-Nya. Waktu itu Yesus sangat sedih sekali dan hati-Nya sangat tidak tenang.
34 Lalu Dia berkata kepada mereka, “Hati-Ku sangat sedih sekali, seperti mau mati rasanya. Kalian tinggal di sini. Teruslah terjaga sambil berdoa.”
35
Lalu Yesus berjalan sedikit jauh dari mereka, kemudian Dia berlutut dan berdoa supaya Dia bisa lepas dari kesusahan yang sudah dekat— kalau Allah menghendaki.36 Dia berdoa seperti ini, “Abba, Bapa, Engkau mampu melakukan segala sesuatu. Tolong lepaskan kesusahan ini dari-Ku! Tetapi Aku minta jangan kehendak-Ku yang jadi, tetapi biarlah kehendak Bapa saja yang jadi.”
37
Sesudah selesai berdoa, Dia kembali kepada ketiga murid-Nya itu, dan Dia menemukan mereka sedang tertidur. Lalu Dia berkata kepada Petrus, “Simon, apakah kamu sedang tidur? Ternyata kamu tidak sanggup terus terjaga sambil berdoa selama satu jam saja!”38 Lalu Yesus berkata lagi, “Sadarlah terus sambil berdoa supaya kalian masing-masing tidak jatuh ke dalam dosa waktu iblis mencobai kamu. Memang rohmu mau berbuat yang baik, tetapi secara badani kamu lemah.”
39
Lalu Yesus kembali lagi ke tempat yang sama untuk berdoa, dan doa-Nya untuk hal yang sama.40 Waktu selesai berdoa, Dia kembali dan menemukan mereka sedang tertidur juga, karena mereka terlalu mengantuk. Waktu Dia menegur mereka, mereka diam saja. Mereka merasa sangat malu sekali dan tidak bisa memberikan alasan yang masuk akal untuk menjawab-Nya.
41
Sesudah itu Yesus pergi lagi berdoa untuk yang ketiga kalinya, dan waktu Dia kembali lagi kepada mereka, Dia berkata, “Kalian masih tidur dan istirahat juga— ya?! Sekarang cukup! Waktunya sudah tiba. Lihatlah! Aku— Anak Manusia, akan diserahkan ke dalam tangan orang-orang berdosa.42 Bangunlah! Mari kita pergi. Lihatlah! Orang yang menyerahkan Aku kepada orang-orang yang memusuhi-Ku sudah datang.”
43
Waktu Yesus masih berbicara, tiba-tiba Yudas— yaitu salah satu dari kedua belas murid-Nya, datang dengan orang banyak. Mereka membawa parang dan tongkat kayu. Mereka adalah orang-orang yang disuruh oleh para imam kepala, ahli-ahli Taurat, dan para pemimpin orang Yahudi.44 Sebelumnya Yudas sudah memberitahukan kepada mereka, “Orang yang saya peluk, itulah Yesus. Tangkap dia, dan jaga dia baik-baik.”
45 Waktu Yudas tiba, dia langsung mendekati Yesus dan berkata, “Guru.” Lalu dia memeluk Yesus.
46
Dan orang-orang itu langsung menangkap Yesus.47 Tetapi salah satu murid Yesus mengeluarkan parangnya dan menyerang seorang budak imam agung. Tetapi dia hanya berhasil memotong salah satu telinganya sampai putus.
48
Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Kalian pikir Aku ini orang jahat— kah?!— sehingga kalian harus membawa parang dan tongkat kayu ke sini!49 Padahal setiap hari Aku bersama kalian di teras Rumah Allah untuk menyampaikan ajaran-Ku! Lalu kenapa kalian tidak menangkap Aku di sana? Tetapi hal ini sudah ditetapkan untuk terjadi kepada-Ku sesuai dengan apa yang tertulis dalam Kitab Suci.”
50
Pada waktu itu semua murid-Nya lari meninggalkan Dia.51
Seorang pemuda berusaha mengikuti Yesus dari belakang. Dia hanya memakai kain halus saja. Dan mereka hampir menangkap dia juga dengan memegang kain itu.52 Jadi dia melepaskan kain itu di tangan mereka dan lari dengan telanjang.
53
Sesudah itu mereka membawa Yesus ke rumah imam agung. Semua sidang Mahkamah Agama Yahudi sedang berkumpul di situ— yaitu imam-imam kepala, pemimpin-pemimpin Yahudi, dan ahli-ahli Taurat.54 Tetapi Petrus mengikuti Yesus dari jauh sampai ke halaman rumah imam agung itu. Di sana dia duduk bersama dengan penjaga-penjaga imam agung itu. Bersama mereka, dia ikut menghangatkan badannya dekat api.
55
Waktu itu imam-imam kepala dan semua anggota sidang Mahkamah Agama mencari cara untuk membuktikan bahwa Yesus bersalah, supaya mereka bisa menjatuhkan hukuman mati kepada-Nya. Secara diam-diam, beberapa orang sudah disogok supaya mereka memberikan kesaksian palsu tentang Yesus. Tetapi walaupun banyak orang yang memberikan kesaksian palsu, kesaksian dua orang saja pun tidak ada yang sama. Karena itu mereka tidak berhasil membuktikan kesalahan apa pun tentang Yesus.56
57
Lalu beberapa orang berdiri dan memberikan kesaksian palsu tentang Dia,58 “Kami mendengar Dia berkata, ‘Aku akan bongkar Rumah Allah yang dibangun dengan tangan manusia ini, dan dalam waktu tiga hari aku akan bangun kembali yang baru, yang tidak dibangun dengan tangan manusia.’”
59 Tetapi bahkan tentang hal itu kesaksian dua orang saja pun tidak ada yang sama.
60
Lalu imam agung berdiri di hadapan mereka dan berkata kepada Yesus, “Kenapa kamu tidak menjawab apa-apa?! Padahal sudah banyak orang yang bersaksi tentang ajaran-ajaranmu yang salah.”61 Tetapi Yesus tetap diam saja dan tidak menjawab apa-apa.
Lalu imam agung bertanya lagi kepada Dia, “Apakah kamu Anak Allah dan Kristus?”62
Dan Yesus menjawab, “Ya, benar. Dan kalian akan melihat Anak Manusia — yaitu Aku, duduk di tempat yang paling terhormat di samping Yang Mahakuasa. Juga waktu Aku datang dari surga, kalian akan melihat Aku datang dalam awan.”63
Waktu mendengar itu, untuk menunjukkan kemarahannya, imam agung merobek-robek baju tipis yang sedang dia pakai, dan berkata, “Buat apa kita mencari saksi-saksi lain lagi?!64 Kalian sendiri sudah mendengar dia menghina Allah! Jadi bagaimana menurut kalian?”
Lalu mereka semua memutuskan untuk menjatuhkan hukuman mati kepada-Nya.65
Sesudah itu ada di antara mereka yang mulai meludahi Dia. Mereka juga menutup mata-Nya dengan sepotong kain, dan sambil memukuli Dia mereka berkata, “Kalau kamu seorang nabi, coba tebak, siapa nama orang yang baru saja memukul kamu!” Kemudian penjaga-penjaga imam agung itu pun memukuli Yesus sambil membawa Dia keluar.66
Waktu semua itu terjadi, Petrus masih menghangatkan badannya di dekat api di halaman rumah imam agung. Lalu seorang pembantu perempuan dari imam agung itu datang.67 Waktu dia memperhatikan muka Petrus di terang api, dia berkata kepadanya, “Kamu juga salah satu pengikut Yesus orang Nazaret itu— bukan?!”
68
Tetapi Petrus berkata, “Saya tidak tahu, dan tidak mengerti apa yang kamu katakan.” Lalu dia pergi ke pintu pagar masuk. Pada saat itu juga ayam berkokok.69
Waktu pembantu perempuan itu melihat Petrus lagi, dia mulai berkata kepada orang-orang yang ada di situ, “Orang ini juga salah satu dari mereka yang ikut Yesus.”70 Tetapi Petrus menyangkal lagi, “Bukan!”
Tidak lama kemudian, orang-orang yang berdiri di situ berkata kepada Petrus, “Betul! Kamu juga salah satu dari mereka, karena kamu juga orang Galilea.”71
Lalu Petrus mulai bersumpah, “Demi Tuhan saya tidak kenal sama orang itu!”72
Waktu itu ayam berkokok untuk kedua kalinya. Lalu Petrus pun mengingat apa yang Yesus katakan kepadanya malam itu, “Sebelum ayam berkokok dua kali, kamu sudah tiga kali menyangkal Aku sebagai gurumu.” Petrus pun langsung menangis dengan sangat sedih.1
Pagi-pagi sekali semua sidang Mahkama Agama— yaitu imam-imam kepala, pemimpin-pemimpin Yahudi, dan ahli-ahli Taurat, mengatur rencana untuk membunuh Yesus dengan cara memperalat pejabat-pejabat pemerintah Roma. Lalu mereka mengikat dan membawa Dia untuk diserahkan kepada Gubernur Pilatus.2
Sesudah mereka melaporkan tuduhan-tuduhan kepada Pilatus, dia bertanya kepada Yesus, “Benarkah kamu ini raja orang Yahudi?” Jawab Yesus, “Ya, begitulah.”3
Lalu para imam kepala melaporkan banyak tuduhan tentang kesalahan Yesus.4 Jadi Pilatus bertanya lagi kepada Yesus, “Apakah kamu tidak mau menjawab? Karena mereka berkata kamu sudah melakukan banyak kesalahan.”
5 Tetapi Yesus tetap tidak menjawab apa-apa, sehingga Pilatus sangat heran sekali.
6
Setiap tahun di Yerusalem pada Hari Raya Paskah, gubernur selalu membebaskan satu orang dari penjara sesuai dengan permintaan masyarakat.7 Pada waktu itu ada seorang di dalam penjara yang bernama Barabas. Dia ditangkap dan dipenjarakan bersama beberapa orang lain, karena mereka melakukan kerusuhan melawan pemerintah Roma. Dalam kerusuhan itu Barabas sudah membunuh seseorang.
8 Jadi kebetulan pagi itu orang banyak datang kepada Gubernur Pilatus dan meminta, “Apakah Bapak akan membebaskan seorang tahanan pada hari ini?— seperti yang biasa Bapak lakukan.”
9
Lalu Pilatus menjawab mereka, “Apakah kalian mau supaya saya melepaskan raja orang Yahudi ini untuk kalian?”10 Pilatus sengaja berkata seperti itu karena dia tahu para imam kepala iri hati kepada Yesus. Dia tahu bahwa alasan itu yang membuat mereka menyerahkan Yesus kepadanya.
11 Tetapi para imam kepala membujuk orang banyak itu supaya mereka minta kepada Pilatus untuk membebaskan Barabas— bukan Yesus.
12 Lalu Pilatus bertanya sekali lagi kepada mereka, “Kalau begitu, apa yang kalian mau saya lakukan terhadap orang ini?— yang kalian sebut ‘raja orang Yahudi.’”
13
Tetapi mereka berteriak, “Salibkan dia!”14
Lalu Pilatus bertanya lagi kepada mereka, “Kenapa? Kesalahan apa yang sudah dia perbuat?” Tetapi mereka berteriak-teriak lebih keras lagi, “Salibkan dia!”15
Karena Pilatus menginginkan orang banyak itu senang kepada dia, maka dia melepaskan Barabas untuk mereka. Lalu dia menyerahkan Yesus kepada tentara-tentaranya, supaya mereka mencambuki Dia dan menyalibkan-Nya.16
Lalu tentara-tentara itu membawa Yesus masuk ke dalam markas mereka yang berada di bagian istana gubernur, dan mereka memanggil semua tentara yang lain untuk berkumpul di sana.17 Sesudah mencambuki, mereka mulai mengejek Yesus. Mereka mengganti jubah yang Yesus pakai dengan jubah komandan mereka yang berwarna ungu, karena warna yang seperti itu biasa juga dipakai oleh raja. Dan mereka membuat mahkota berduri dari cabang pohon berduri dan memasangnya pada kepala Yesus.
18 Lalu mereka pura-pura memberi hormat kepada Yesus dengan berteriak, “Salam, hai raja orang Yahudi!”
19 Sesudah itu mereka memukul kepala Yesus dengan tongkat dan ada juga yang meludahi Dia. Ada juga dari antara mereka pura-pura memberi hormat dengan cara berlutut di depan Yesus, seperti memberi hormat kepada raja.
20 Sesudah mereka mengejek Dia seperti itu, mereka melepaskan jubah ungu itu dan menggantikannya dengan jubah-Nya sendiri. Lalu mereka membawa Yesus keluar untuk disalibkan.
21
Pada waktu mereka dalam perjalanan ke tempat di mana Yesus akan disalibkan, mereka bertemu dengan seorang Kirene yang baru kembali dari luar kota. Orang itu bernama Simon— bapak dari Aleksander dan Rufus. Lalu tentara-tentara itu memaksa Simon untuk memikul salib Yesus.22 Mereka menggiring Yesus ke Golgota. Dalam bahasa Ibrani nama tempat itu artinya “tempat tengkorak.”
23 Di sana kepada-Nya mereka berikan air anggur yang dicampur dengan getah pohon mur. Tetapi Yesus menolaknya.
24
Lalu tentara-tentara itu menyalibkan Dia. Dan pakaian-Nya mereka bagi-bagikan di antara mereka dengan cara membuang undi.25 Mereka menyalibkan Yesus sekitar jam sembilan pagi.
26 Kemudian pada salib-Nya bagian atas, mereka pasang plang dengan tulisan tuduhan terhadap Yesus— yaitu, “Inilah raja orang Yahudi.”
27 Bersama Yesus, mereka juga menyalibkan dua orang pencuri, yang seorang di sebelah kanan-Nya, dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Nya.
28
29
Orang-orang yang melewati tempat itu menghina Dia. Mereka menggelengkan kepala sambil berkata, “Hei, kamu yang dulu berkata bahwa kamu akan merobohkan Rumah Allah dan membangunnya kembali hanya dalam tiga hari.30 Selamatkanlah dirimu dan turunlah dari salibmu itu!”
31
Demikian juga dengan para imam kepala dan para ahli Taurat yang ada di situ. Mereka tertawa dan mengejek Dia dengan suara keras, “Kasihan sekali! Orang-orang lain dia selamatkan, tetapi dirinya sendiri tidak bisa dia selamatkan!32 Kalau dia benar-benar Kristus, Raja Penyelamat bangsa Israel, biarlah dia turun dari salibnya itu! Dengan begitu kami bisa percaya kepadanya.” Dan kedua penjahat yang disalibkan bersama Yesus ikut juga menghina Dia.
33
Pada jam dua belas siang, tiba-tiba semua daerah itu gelap dan berlangsung sampai jam tiga sore.34 Kira-kira jam tiga, Yesus berteriak dengan suara yang keras, “Eloi, Eloi, lama sabaktani?” Yang artinya, “Allah-Ku, Allah-Ku, kenapa Engkau meninggalkan Aku?”
35
Lalu beberapa orang yang berdiri di sana salah dengar dan mereka berkata, “Dengar! Dia memanggil Nabi Elia.”36 Sesudah itu seseorang lari untuk mengambil sepotong spons dan menaruhnya di ujung sebatang buluh. Lalu dia mencelupkan spons itu ke dalam air anggur yang asam dan memberikannya kepada Yesus supaya Dia minum. Sambil melakukan hal itu dia berkata, “Mari kita tunggu dan lihat apakah Elia akan datang untuk menurunkan dia dari salib ini!”
37
Lalu Yesus berteriak dan mati.38 Waktu Yesus mati, gorden yang selalu tergantung di pintu Ruang Kudus di dalam Rumah Allah robek sendiri dari atas ke bawah menjadi dua bagian.
39
Waktu komandan kompi yang berdiri di situ melihat apa yang terjadi pada Yesus saat Dia mati, dia langsung berkata, “Benar-benar, Orang ini adalah Anak Allah!”40
Di situ juga ada perempuan-perempuan berdiri dan melihat dari jauh. Mereka adalah Salome, Maria yang berasal dari kampung Magdala, dan Maria— ibu dari Yoses dan Yakobus muda, yaitu adik-adiknya Yesus.41 Mereka adalah perempuan-perempuan yang biasa ikut dan melayani Yesus waktu Dia masih berada di daerah Galilea. Di situ juga ada banyak perempuan yang lain, yang sudah ikut dengan rombongan Yesus dari Galilea sampai ke Yerusalem.
42
Pada waktu itu hari sudah mulai malam dan orang Yahudi harus segera menyelesaikan segala persiapan mereka untuk Hari Sabat.43 Karena itu Yusuf memberanikan diri menghadap Pilatus supaya dia mengijinkan mayat Yesus bisa segera diturunkan dan dikuburkan. (Yusuf ini berasal dari kampung Arimatea. Dia juga salah satu anggota terhormat Mahkamah Agama Yahudi. Dia juga rindu sekali saatnya Allah mulai memerintah dunia ini sebagai Raja.)
44 Pilatus heran waktu mendengar bahwa Yesus mati sebelum malam. Lalu dia menyuruh komandan kompi yang melaksanakan penyaliban hari itu datang untuk menanyakan kalau Yesus betul-betul sudah mati.
45 Sesudah Pilatus mendengar laporan komandan itu bahwa Yesus sudah mati, dia memberi ijin kepada Yusuf untuk membawa mayat Yesus.
46 Lalu Yusuf membeli kain putih untuk membungkus mayat-Nya. Sesudah Yusuf dan beberapa orang lain menurunkan mayat-Nya dari salib, mereka membungkus-Nya dengan kain itu, lalu membawa dan menaruh mayat-Nya di dalam kuburan yang digali seperti gua di dalam bukit batu. Sesudah itu pintu kuburan itu ditutup dengan menggulingkan batu besar yang sudah disediakan sebagai tutupnya.
47 Waktu mereka mengurus mayat Yesus, kedua ibu yang bernama Maria itu ada di situ dan melihat tempat di mana mereka menaruh mayat-Nya.
1
Waktu hari Sabat sudah lewat, pagi-pagi sekali pada hari Minggu saat matahari baru terbit, Maria dari kampung Magdala, Salome, dan Maria ibunya Yakobus pergi ke kuburan Yesus. Sebelum pergi, mereka membeli minyak yang harum untuk meminyaki mayat Yesus.2
3 Waktu di jalan mereka saling bertanya, “Siapakah yang akan menolong kita untuk menggulingkan batu besar itu, supaya kita bisa masuk ke dalam kuburan?”
4 Tetapi waktu mereka sampai di kuburan, mereka melihat batu besar itu sudah terguling.
5
Segera mereka masuk ke dalam kuburan itu, dan melihat satu malaikat yang kelihatannya laki-laki muda. Dia berpakaian putih dan sedang duduk di sebelah kanan kuburan itu. Mereka pun kaget sekali.6 Tetapi malaikat itu berkata kepada mereka, “Jangan kaget! Saya tahu kalian mencari Yesus, Orang Nazaret yang sudah disalibkan itu. Dia tidak ada di sini, karena Allah sudah menghidupkan Dia kembali. Lihat saja tempat di mana mereka menaruh mayat-Nya.
7 Jadi sekarang pergilah dan beritahukanlah kepada murid-murid-Nya, khususnya kepada Petrus. Katakanlah, ‘Yesus sudah duluan pergi ke Galilea dan kalian akan menemui Dia di sana— sesuai dengan apa yang sudah pernah Dia beritahukan kepada kalian.’”
8
Dengan gemetar perempuan-perempuan itu lari meninggalkan kuburan itu, karena sangat takut dan bingung. Mereka tidak bicara apa-apa dengan orang yang mereka temui di jalan, karena mereka masih merasa takut.9 Pada hari Minggu pagi-pagi sekali Yesus sudah hidup kembali. Pertama sekali Dia memperlihatkan diri-Nya kepada Maria dari kampung Magdala. (Daripadanya Yesus pernah mengusir tujuh roh jahat.)
10 Lalu Maria pergi memberitahukan hal itu kepada orang-orang yang dulu mengikut Yesus. Waktu itu mereka masih berduka dan menangis karena kematian Yesus.
11 Waktu mereka mendengar bahwa Yesus sudah hidup kembali dan Maria baru saja melihat Dia, mereka tidak percaya.
12
Tidak lama sesudah itu, Yesus memperlihatkan diri-Nya dengan muka seperti orang lain kepada dua orang yang dulu sering bergabung dengan murid-murid-Nya. Saat itu mereka sedang berjalan dari Yerusalem ke tempat lain.13 Waktu dua orang itu sadar bahwa Orang yang bersama mereka adalah Yesus, tiba-tiba Yesus menghilang. Lalu mereka berdua kembali dan menceritakan kejadian itu kepada murid-murid-Nya. Tetapi mereka tetap tidak percaya.
14
Akhirnya Yesus memperlihatkan diri kepada kesebelas murid-Nya itu waktu mereka sedang makan. Dia menegur mereka karena kekerasan hati mereka sehingga— walaupun sudah beberapa orang saksi mata yang memberitahukan, mereka masih tidak mempercayai bahwa Dia sudah hidup kembali.15 Lalu Dia berkata kepada mereka, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Kabar Baik kepada semua orang.
16 Orang yang tidak mau percaya kepada-Ku akan dihukum. Tetapi orang yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan.
17 Dan kepada setiap kalian yang percaya kepada-Ku, Allah akan memberikan kuasa kepadamu untuk melakukan keajaiban-keajaiban ini: Demi Aku dimuliakan
kamu akan mengusir setan-setan,
akan berbicara dalam bahasa-bahasa baru yang belum pernah kamu pelajari,
18
dan biarpun kamu memegang ular dengan tangan saja atau minum racun, kamu tidak akan sakit atau mati.
Dan kamu juga akan meletakkan tangan atas orang-orang sakit sambil berdoa kepada-Ku, dan orang yang sakit itu akan sembuh.”
19
Sesudah Dia selesai berbicara kepada murid-murid-Nya, Tuhan Yesus terangkat ke surga, di mana Dia duduk di sebelah kanan Allah— yaitu di tempat yang paling terhormat.20 Lalu murid-murid-Nya pergi ke mana saja mengabarkan berita keselamatan. Dan Roh Tuhan Yesus menyertai setiap mereka dengan membuat banyak keajaiban sebagai bukti bahwa berita keselamatan yang mereka kabarkan itu adalah benar.]